Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Bencana - Objek Wisata Tangkuban Parahu Tutup Selama Tiga Hari

BPBD Jabar Siaga Erupsi Gunung Tangkuban Parahu

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Bandung Barat dan BPBD Kabupaten Subang melaksanakan piket siaga darurat erupsi Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Bandung Barat. Piket siaga dilakukan setelah erupsi gunung tersebut.

"Kami juga akan terus berkoordinasi dengan Pos Pemantau Gunung Tangkuban Parahu, PVMBG Badan Geologi sampai dengan waktu yang akan ditentukan lebih lanjut oleh komandan lapangan berdasarkan hasil evaluasi lapangan setiap harinya," kata Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jabar, Budi Budiman Wahyu, di Bandung, Minggu (28/7).

Budi menambahkan saat ini berdasarkan laporan petugas piket siaga darurat erupsi Gunung Tangkuban Larahu Pusdalops PB BPBD Provinsi Jabar diketahui bahwa hasil pemantauan dari pos pemantauan Gunung Tangkuban Parahu, sismografnya 1,5 hingga 2 mm aplitudo relatif masih sama seperti kemarin.

Kemudian untuk tremor masih bergetar, namun terus menerus dan untuk jarak aman masih 500 meter dari titik erupsi dan bibir kawah gunung. "Saat ini di lokasi sedang dilakukan pembersihan debu sisa erupsi oleh pihak pengelola," ujar Budi.

Suasana lalu lintas kendaraan di kawasan Lembang setelah erupsi Gunung Tangkuban Parahu lancar dan cenderung sepi dibanding akhir pekan biasanya. Kapolsek Lembang, Kompol Sutarman, di Lembang, Minggu (28/7) mengatakan tidak ada pengalihan arus apapun yang dilakukan, baik di kawasan Tangkuban Parahu maupun kawasan Lembang.

Jalanan Lengang

Sejumlah tempat wisata di kawasan Lembang, kata Sutarman, masih tetap buka dan masih ada pengunjung yang berdatangan. Namun kondisi arus lalu lintas di sekitar kawasan tersebut terpantau lengang. Tapi nggak seperti weekend biasanya. Dari mulai Farm House atau Floating Market memang lengang. Di depan Polsek Lembang saja biasanya antre, sekarang bisa ada jarak 30 sampai 50 meter.

Kondisi seperti ini, menurut Sutarman, disebabkan sejumlah wisatawan yang membatalkan agendanya berlibur ke area Lembang pasca erupsi Tangkuban Parahu yang terjadi Jumat (26/7). "Tempat wisata yang rombongan itu ada yang dijadwalkan ulang. Jadi contoh kalau rombongan yang ke Grafika yang harusnya kemarin, jadi dibatalkan, dijadwalkan ulang sampai Tangkuban Parahu normal kembali," kata Sutarman.

Sutarman mengataka kondisi kawasan Tangkuban Parahu beberapa hari usai erupsi cenderung normal. Sejak sehari pasca erupsi tidak ada abu vulkanik yang turun lagi di kawasan itu. "Situasi cukup kondusif, tidak ada hal-hal yang signifikan sampai saat ini," katanya.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil meminta pengelola Taman Wisata Gunung Tangkuban Parahu selalu berkoordinasi dengan Badan Geologi dan mematuhi semua rekomendasi yang diberikan. Termasuk menutup lokasi wisata untuk sementara waktu.

"Tidak masalah kalau ditutup, jangan memaksa buka, nanti ada korban, pemerintah juga yang disalahkan, ikuti rekomendasi," ujar Ridwan.

Ridwan Kamil mengatakan jika nanti dalam perkembangannya penutupan lokasi wisata diperpanjang pun maka wajib dipatuhi. Untuk sementara diputuskan penutupan selama tiga hari sejak erupsi terjadi pada Jumat pekan lalu.

Ia pun mengaku terus berkoordinasi dengan BPPD dan Badan Geologi untuk mengetahui kondisi terkini. Meski erupsi sudah reda, namun kewaspadaan tetap harus ada, mengingat masih ada getaran di sekitar kawah yang erupsi.

Menurutnya, erupsi yang terjadi saat ini merupakan erupsi rutin hanya lebih besar dari biasanya. Hal yang sama juga pernah terjadi tahun 2013. "Erupsi lokal, sesuai imbauan, warga sekitar dengan jarak 1,5 Km harus waspada, sekarang jaraknya sudah lebih pendek, 500 meter. Tapi sekali lagi harus waspada, ikuti informasi resmi dari Badan Geologi. Jangan panik, apa yang terjadi tidak dramatis seperti yang dibayangkan. Semua tenang," katanya. tgh/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top