Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BPBD Banyumas Salurkan Air Bersih Bantu 1.459 Warga Terdampak Kekeringan

Foto : ANTARA/HO-BPBD Banyumas

Petugas BPBD Kabupaten Banyumas saat menyalurkan bantuan air bersih untuk warga di Desa Kediri Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, Senin (15/7).

A   A   A   Pengaturan Font

BPBD Banyumas bantu 1.459 warga yang mengalami krisis air bersih

PURWOKERTO - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Jawa Tengah Budi Nugroho mengatakan pihaknya telah menyalurkan bantuan kepada sebanyak 389 keluarga, yang terdiri atas 1.459 jiwa di Banyumas yang mengalami krisis air bersih akibat kekeringan pada musim kemarau.

"Warga yang mengalami krisis air bersih ini tersebar di tiga desa, yakni Desa Kamulyan, Kecamatan Tambak, Desa RandeganKecamatan Wangon, dan Desa Kediri Kecamatan Karanglewas," kata Budi di PurwokertoKabupaten Banyumas, Selasa.

Terkait dengan hal itu, katanya, pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih untuk membantu warga di desa-desa yang mengalami kekeringan tersebut, salah satunya Desa Kediri sebanyak satu tangki berkapasitas 5.000 liter pada hari Senin (15/7).

Menurut dia, penyaluran bantuan air bersih dilakukan karena di Desa Kediri terdapat 70 keluarga yang terdiri atas 300 jiwa yang mengalami krisis air bersih.

Selain untuk warga, kata Budi, pihaknya juga menyalurkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan RSUD Banyumas.

"Kami siap menyalurkan bantuan air bersih untuk masyarakat berapapun kebutuhannya asalkan ada surat permohonan dari pemerintah desa setempat," katanya.

Kendati demikian, dia mengimbau masyarakat untuk bijak dalam memanfaatkan bantuan air bersih tersebut.

Ia mengharapkan krisis air bersih pada musim kemarau tahun 2024 di Banyumas tidak meluas dengan adanya bantuan pembangunan sumur dari berbagai pihak di sejumlah desa rawan kekeringan.

Dia mengatakan lebih lanjut, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi dampak musim kemarau di Banyumas, termasuk antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kabupaten Banyumas terdapat sejumlah lokasi rawan terjadinya karhutla, antara lain Kecamatan Rawalo, Kebasen, dan Purwojati.

"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar, tidak meninggalkan api atau membuang puntung rokok sembarangan saat di hutan, maupun tidak melakukan hal-hal yang berpotensi memicu terjadinya kebakaran," kata Budi.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top