Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Papua Nugini

Bougainville, Pulau Kaya Emas yang Sedang Menuju Kemerdekaan

Foto : afp/ NESS KERTON
A   A   A   Pengaturan Font

Orang Eropa pertama yang melihat Bougainville saat ini adalah penjelajah Belanda, Willem Schouten dan Jacob Le Maire, yang melihat sekilas Atol Takuu dan Pulau Nissan pada 1616. Lalu perwira Angkatan Laut Inggris Philip Carteret mengunjungi Pulau Buka pada 1767 dan juga mengunjungi Kepulauan Carteret yang dinamai sesuai nama dirinya.

Pada 1768, penjelajah asal Prancis, Laksamana Louis Antoine de Bougainville berlayar di sepanjang pantai timur pulau itu. Dari kedatangan ini kemudian memberi nama pulau itu Bougainville, sesuai dengan namanya.

Jerman sebagai kolonialis baru datang ke wilayah itu. Melalui perusahaan New Guinea, Jerman menguasai beberapa pulau seperti Kepulauan New Guinea, Britannia Baru, Irlandia Baru, dan seluruh Kepulauan Solomon kemudian mencaplok Bougainville

Berdasarkan persetujuan 1899 antara Jerman dan Inggris Raya, Bougainville dipisahkan dari Kepulauan Solomon lainnya dan tetap berada di bawah kendali Jerman. Sementara itu Kepulauan Solomon menjadi milik Inggris Raya. Namun warga Bougainville keberatan dengan pemisahan itu.

Pada awal Perang Dunia I pada 1914, Bougainville diduduki oleh Australia setelah kekalahan Jerman. Selanjutnya secara kolektif disebut New Guinea, menjadi wilayah Mandat Liga Bangsa-Bangsa dan pada 1920 ditempatkan di bawah pemerintahan Australia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top