Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekonomi Global I Indonesia Harus Meningkatkan Indeks Inovasi Global

Bonus Demografi Tidak Cukup Mencapai Kemajuan Suatu Negara

Foto : ANTARA/RAISAN AL FARISI

Buruh bekerja di sebuah pabrik tas di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. RI membutuhkan output Industri berkualitas tinggi sehingga menghasilkan multiplier effect ke ekonomi yang tinggi pula.

A   A   A   Pengaturan Font

Pengamat ekonomi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Y Sri Susilo, kepada Koran Jakarta, Minggu (18/6), mengatakan Indonesia menghadapi tantangan yang jauh lebih berat dibanding India dan Tiongkok. Indonesia hanya mengandalkan pertumbuhan PDB dari penduduk yang banyak sehingga sulit untuk maju.

Indonesia sendiri, katanya, masuk dalam kelompok G20 karena jumlah penduduknya yang besar. Padahal, faktor demografis itu tidak cukup untuk mencapai kemajuan yang signifikan dalam jangka panjang.

Indonesia perlu belajar dari negara-negara seperti Korea Selatan (Korsel) dan Taiwan yang telah berhasil mengembangkan sektor industri dengan produk-produk berteknologi tinggi. Negara-negara itu mampu menjadi pemain global dalam industri elektronik, dengan mengekspor produk-produk seperti ponsel pintar (HP) dan cip.

"Penting bagi RI untuk fokus pada peningkatan kualitas output dan daya saing industri. Upaya pengembangan industri dengan teknologi tinggi akan membantu menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperkuat ekonomi secara keseluruhan," katanya.

Agar bisa menciptakan produk berteknologi tinggi maka investasi dalam pendidikan dan pelatihan teknis harus ditingkatkan. Dengan meningkatkan kualifikasi tenaga kerja dan mengembangkan keahlian dalam sektor-sektor yang membutuhkan teknologi tinggi, Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di pasar global," papar Susilo.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top