Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Filipina

Bongbong Marcos Masih Pimpin Jajak Pendapat

Foto : AFP/Jam STA ROSA

Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Putra dari mendiang diktator Filipina Ferdinand Marcos yaitu Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr, masih mempertahankan keunggulannya yang cukup besar dalam perebutan kursi kepresidenan, lima bulan sebelum pemilihan presiden digelar. Berdasarkan hasil jajak pendapat, Bongbong Marcos memimpin dengan selisih lebih dari 30 poin atas saingan terdekatnya.

"Dalaam survei yang dilakukan dari 12 hingga 16 Desember, Bongbong Marcos, 64 tahun, menduduki puncak survei dengan 51 persen suara," demikian lapor lembaga jajak pendapat Social Weather Stations (SWS).

Saingan terdekat Bongbong saat ini adalah Wakil Presiden Leni Robredo yang hanya berhasil meraih dukungan 14 persen. Pada urutan ke-3 dipegang oleh Senator Manny Pacquiao dengan dukungan sebanyak 12 persen. Pada urutan paling belakang dipegang oleh Wali Kota Manila, Isko Moreno (6 persen), dan Senator Ping Lacson (5 persen).

Pilpres Filipina yang memilih pengganti Presiden Rodrigo Duterte, 76 tahun, akan diadakan pada 9 Mei.

Menurut SWS, lonjakan popularitas Bongbong Marcos terjadi karena para pemilih melihatnya sebagai kandidat yang berkelanjutan.

Dukungan pada Bongbong Marcos makin kuat setelah dalam pemilu nanti ia akan didampingi calon wakil presiden Marcos yaitu Wali Kota Davao, Sara Duterte-Carpio, 43 tahun, yang adalah putri dari Presiden Duterte.

Keputusan Sara untuk menjadi pendamping Bongbong Marcos dengan menentang keinginan ayahnya sendiri, telah memperkuat peluang dari putra mendiang Presiden Marcos itu.

Menurut jajak pendapat SWS, Sara juga menduduki puncak jajak pendapat untuk wakil presiden dengan raihan dukungan sebesar 48 persen.

Sara juga unggul besar dalam jajak pendapat atas saingan terdekatnya yaitu Presiden Senat Tito Sotto, yang hanya meraih dukungan sebesar 28 persen.

Pendapat Analis

Analis politik mengatakan Bongbong Marcos juga telah menuai keuntungan dari kehadiran media sosialnya yang kuat, di mana penangannya telah berhasil mengaburkan citra buruk dari kepemimpinan ayahandanya.

Selama dua dekade kepemimpinan Presiden Marcos, ribuan orang dibunuh dan disiksa. Selain itu, mendiang presiden Filipina itu diduga telah melakukan korupsi. Pemerintah Filipina sebelumnya, telah merebut sekitar 174 miliar peso kekayaan haram dari keluarga Marcos. Sedangkan sekitar 126 miliar peso aset berupa apartemen, rumah, tanah, perhiasan, lukisan dan saham, masih diperebutkan di pengadilan.

Saat ini para pendukung Bongbong Marcos yang kebanyakan lahir setelah keluarga Marcos meninggalkan negara itu pada 1986 menyusul pemberontakan sipil yang didukung militer, meyakini bahwa sejarah telah berpihak ke keluarga Marcos tersebut dan pemerintahan Ferdinand Marcos Sr sebenarnya adalah masa keemasan dalam sejarah Filipina.ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top