Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kasus Terorisme

Bom "Mother of Satan" 35 Kg di Gunung Ciremai

Foto : Istimewa

Pencarian lokasi bom di Gunung Ciremai, Jawa Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Tim Densus 88 Antiteror dan Brimob Polda Jabar berhasil menemukan bom seberat 35 kilogram di gunung Ciremai, Majalengka, Jabar, Sabtu (2/10). Bom tersebut dijuluki mother of satan karena berdaya ledak sangat tinggi. Menurut Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi Chaniago, Senin (4/10), sebagian sudah diledakkan.

"Ini hasil pengembangan dari teroris-teroris yang ditangkap. Mereka menjelaskan ada bom 35 kilogram yang disembunyikan di gunung Ciremai," katanya.

Dari penjelasan itu, lalu Brimob dan Tim Densus 88 mencari ke lokasi yang disebutkan. Mereka menemukan bom tersebut di ketinggian 1.400 meter. Tim menemukan bom TATP mother of satan, persisnya di gunung Ciremai, blok Cipager, Desa Bantar Agung, Sindangwangi, Majalengka, Jabar.

Bom TATP diduga milik teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah bernama Imam Mulyana. Dia ditangkap saat menjelang Presiden Joko Widodo berkunjung ke Cirebon pada tahun 2017.

"Bom tersebut berdaya ledak tinggi, sebagian sudah diledakkan. Untuk penyelidikan lebih lanjut akan ditangani Tim Densus," kata Kombes Erdi. Dia belum bisa menjawab, pertanyaan atau alasan mengapa bom disembunyikan di gunung Ciremai.

"Sekali lagi ini masih diselidiki Tim Densus ya. Jadi, belum dapat menjawab alasan-asalan tersebut. Apakah mereka sering berlatih di situ dan sebagainya," ujar Erdi. Juga belum tahu untuk diledakkan di mana bom tersebut.

Imam Mulyana sendiri ditangkap pada hari Senin, 18 September 2017. Penangkapan terjadi saat Presiden Joko Widodo akan menghadiri acara penutupan Festival Keraton Nusantara IX. Kegiatan festival dilaksanakan di Taman Gua Sunyaragi, Cirebon.

"Imam ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri hanya tiga jam sebelum kedatangan Presiden Jokowi. Imam ditangkap tak jauh dari Bandara Cakrabhuwana, Cirebon," jelas Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan. Imam dicurigai oleh anggota Densus 88 yang waktu itu terus bergerak di dekat Bandara Cakrabuana. Imam Mulyana tinggal di desa Brujul Wetan, Jatiwangi, Majalengka.

Ramadhan menjelaskan, Densus 88 menyita satu koper berisi sangkur, airsoft gun, buku ajakan berjihad, dan beberapa benda mencurigakan. Dari hasil penyelidikan awal saat itu, Imam diketahui berniat untuk merampas senjata anggota polisi yang mengamankan kedatangan Presiden Jokowi dan akan melukai.

Imam ditahan di Lapas Gunung Sindur. Menurut Ramadhan, Tim Densus berupaya membina dan melaksanakan deradikalisas iterhadap Imam Mulyana. Saat itulah Imam mengakui telah menyembunyikan 35 kg bom TATP di kaki Gunung Ciremai.

"TATP sendiri dijuluki mother of satan karena memiliki daya ledak tinggi," tutur Ramadhan. Perkembangan terakhir, terdakwa teroris Imam berikrar mengakui kedaulatan NKRI dan setia kepada Pancasila. Kepada Densus 88 Imam membuat pengakuan yang mencengangkan.

Dia bersama komplotannya masih menyimpan bahan baku TATP seberat 35 kilogram tadi.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top