Bogor Integrasikan Data Kekerdilan dan Kemiskinan
Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah (kesatu dari kanan) saat memberi penghargaan kepada pembicara dalam Bimtek Pendataan dan Pengelolaan Aplikasi Sosial Integrasi Data (SOLID) & Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial New Generation (SIKS-NG) Tahun 2023 di Saung Dolken, Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Senin (27/2).
Kalau Sumedang mempunyai aplikasi Simpati untuk data stunting, Kota Bogor ada Solid yang juga berfungsi baik untuk data bansos.
BOGOR - Data kekerdilan anak (stunting) dan angka kemiskinan warga peserta BPJS akan diintegrasikan untuk lingkungan Kota Bogor. Rencana ini disampaikan Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah, yang dipantau, Jumat (3/3).
"Kami berencana mengintegrasikan data kekerdilan anak atau stunting dalam aplikasi Sosial Integrasi Data atau Solid yang memuat data warga miskin peserta BPJS penerima bantuan iuran aatau PBI," jelas Syarifah.
Menurut Syarifah, rencana tersebut belajar dari Kabupaten Sumedang yang sedang populer karena berhasil memiliki aplikasi Simpati yang mendata secara berkala anak-anak stunting.
"Kota Bogor perlu belajar untuk memiliki layanan serupa," ujar Sekda.
Kalau Sumedang mempunyai aplikasi Simpati untuk data stunting, Kota Bogor memiliki Solid yang juga berfungsi baik untuk bansos. Dinsos segera mempelajari supaya ada aplikasi yang bisa memuat data stunting juga. "Stunting kan konsentrasi pemerintah pusat juga," tandasnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya