Bogor Dorong Kacang Koro Jadi Bahan Tempe
Menkop Teten Masduki bersama Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat mencoba olahan tempe kacang koro di Bubulak Tepi Sawah.
Foto: ANTARA/Linna SusantiBOGOR - Pemerintah Kota Bogor mendorong kacang koro sebagai bahan dasar produksi tempe menggantikan kedelai yang bergantung pada impor. "Sebagai kota jasa dan perdagangan, industri kita tidak banyak. Ada satu sudah dilihat Pak Menkop yang substitusi kedelai dengan kacang koro. Kita sarankan ke perajin untuk mengatasi mahalnya harga kedelai impor diganti kacang koro," kata Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Ganjar Gunawan, pekan lalu.
Ganjar mengemukakan kacang koro yang dapat menjadi alternatif bahan dasar tempe dan bisa ditanam dalam negeri telah diperkenalkan kepada para perajin. Kacang koro sebagian besar ditanam di Provinsi Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sedangkan di Jawa Barat terdapat 100 hektare.
Pemerintah Kota Bogor akan memetakan pesan Presiden Jokowi mengenai hilirisasi industri dengan mengadakan koordinasi dan mempelajari peran yang bisa diberikan Bogor. "Jadi prinsipnya, kita pun sedang terus coba kolaborasi, koordinasi, dan bangun sinergitas dengan berbagai pihak," katanya.
Apalagi yang bisa dilakukan terkait hilirisasi, di samping substitusi kedelai yang selama ini impor. Nah, selanjutnya apa lagi? Ini butuh kerja sama semua pihak dengan melihat kondisi dan potensi kota Bogor. Di Kota Bogor, Koperasi Paramaseta MS Fauzan, mengembangkan produksi tempe dan keripik tempe dari kacang koro satu ton per hari.
Koperasi pernah berkesempatan memamerkan produknya kepada Menteri Koperasi, Teten Masduki, di Bubulak Tepi Sawah, Kota Bogor. Beberapa waktu lalu, Wakil Sekretaris sekaligus penanggung jawab bidang produksi aneka olahan kacang koro Koperasi Paramaseta MS Fauzan menyampaikan, terdapat dua UMKM produsen tempe dan olahan tempe kacang koro. Kini, keduanya mulai memproduksi satu ton per bulan. Produk dipasarkan berawal dari mulut ke mulut.
Produsen pertama dipegang para perajin dalam Koperasi Paramesta. Kedua perajin tempe berbahan dasar kedelai yang mulai mencampur bahan dasarnya menggunakan kacang koro.
Menurut Fauzan, sejauh ini peminat tempe kacang koro masih kalangan yang sudah "melek" kandungannya.
Kacang koro cocok untuk diet karena dapat merunkan gula darah dan melancarkan aliran darah penyebab penyakit jantung. Selain menjual tempe kacang koro, kacang koro pun dijual Koperasi Paramesta 7.000 per kilogram. Ini jauh lebih rendah dari harga kacang kedelai yang kini melonjak 11.500-12.000 per kilogram.
"Kita undang Menkop saat itu. Ya, kita baru coba ini. Menyubstitusi kebutuhan kedelai ke kacang koro karena kota Bogor terbatas lahan untuk penanaman kacang koro. Maka kita coba mengembangkan di hilir, dalam bentuk diversifikasi atau pengembangan menu makanan dari kacang koro," jelas Ganjar.
Berita Trending
- 1 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 2 Kenakan Tarif Impor untuk Menutup Defisit Anggaran
- 3 Penyakit Kulit Kambuh Terus? Mungkin Delapan Makanan Ini Penyebabnya
- 4 Perkuat Implementasi ESG, Bank BJB Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
- 5 Jangan Masukkan Mi Instan dalam Program Makan Siang Gratis