Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Boeing Belum Setujui Tawaran Garuda

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BADUNG - Perusahaan manufaktur pesawat asal Amerika Serikat, Boeing Co belum menyetujui usulan penukaran 49 unit pesawat Boeing 737 Max 8 yang dipesan oleh PT Garuda Indonesia Tbk.

"Mereka masih harus diskusi internal," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara melalui pesan singkat yang diterima di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (29/3). Namun, Ari mengatakan Boeing terbuka dengan usulan tersebut karena hilangnya kepecayaan penumpang Indonesia. "Tapi prinsipnya mereka terbuka dengan ide tersebut," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, akan ada pertemuan lanjutan pada April 2019 mendatang. Boeing juga kemungkinan akan merestrukturisasi kontrak yang berlaku terkait pembelian 49 Boeing Max 737 Max 8. "Boeing juga mengerti posisi Garuda dan akan mempelajari kemungkinan untuk merestrukturisasi kontrak yang berlaku dan bekerja sama dan memberikan dukungan penuh kepada Garuda untuk memenuhi kebutuhan Garuda ke depannya mengingat Garuda adalah maskapai nasional dan pelanggan kunci untuk Boeing," kata Ari.

Ari menambahkan dari sisi teknis Boeing sudah melakukan perbaikan atas sistem Manuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) dan masih menunggu persetujuan dari otoritas penerbangan sipil Amerika Serika atau Federal Aviation Administration dan laporan akhir atas kecelakaan Ethiopian Air dan Lion Air. "Garuda masih percaya terhadap brand Boeing namun kami sudah tidak percaya lagi dengan produk Max-8 khususnya, karena masyarakat yang notabene pelanggan kami sudah kehilangan kepercayaan terhadap produk itu," katanya.

Namun, Ari menegaskan pihaknya tidak beralih ke merk pesawat lain dan tetap melanjutkan kontrak dengan Boeing. "Yang pasti kami tidak akan mengganti ke brand lain seperti yang dilakukan beberapa maskapai lain, namun meminta Boeing untuk menawarkan produk lain selain Max 8 tersebut," katanya. Ant/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top