Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bobbie Racette Mengubah Tantangan Menjadi Kesempatan dengan Virtual Gurus

Foto : Darren Stone, Time Colonist

Bobby Racette

A   A   A   Pengaturan Font

Bobbie Racette, pendiri dan CEO perusahaan layanan Virtual Gurus, pada awalnya tidak selalu memiliki gambaran jelas tentang bagaimana ceritanya akan terungkap. Ia tidak pernah membayangkan akan menjadi seorang pengusaha, tetapi itu ternyata menjadi salah satu bab terpenting dalam hidupnya. Sebelum memulai bisnisnya, Racette merasa tidak memiliki arah yang jelas dan hanya berpindah dari pekerjaan ke pekerjaan sambil mencari hal-hal yang berbeda untuk dilakukan. Pada tahun 2015, Racette bekerja sebagai teknisi keselamatan di industri minyak dan gas Calgary.

Dilansir dari Entrepreneur, ketika pemutusan hubungan kerja terjadi, ia kehilangan pekerjaannya dan berjuang untuk mendapatkan peran berikutnya. "Saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan tidak peduli seberapa banyak resume yang saya kirimkan," kenangnya. Dia juga mengungkapkan bahwa sesi wawancara pada saat penerimaan karyawan baru juga tidak pernah ia dapatkan.

Racette tinggal di area konservatif dan mengungkapkan bahwa identitasnya sebagai pribumi yang memiliki tato, Racette berpikir mungkin hal tersebut yang telah menghambat pencariannya. Setelah melihat banyak posting tentang ekonomi gig freelancer, ia memutuskan untuk mencobanya sendiri. Ia membuat profil di Upwork dan menawarkan layanan sebagai asisten virtual. Namun, itu pun sulit. Sebagian besar pesaingnya berada di negara lain, sehingga ia harus mengajukan tawaran serendah dua dolar untuk mendapatkan pekerjaan di platform tersebut. Racette menyadari bahwa harus ada cara yang lebih baik.

Meskipun tidak mengetahui apapun tentang menjalankan bisnis, Racette bertekad untuk memulai usaha sendiri. Ia ingin membangun platform kerja gig yang menghubungkan asisten virtual dengan perusahaan yang membutuhkan bantuan untuk berbagai tugas, dari akuntansi hingga dukungan pelanggan, dan secara resmi meluncurkan Virtual Gurus pada tahun 2016. Tujuan jangka panjangnya adalah untuk menyediakan peluang kerja berkualitas dari rumah bagi orang-orang dari komunitas yang terpinggirkan dan kurang terlayani.

Di hari-hari awal, ketika Virtual Gurus masih dikelola satu orang, kebutuhan pasar untuk platform tersebut jelas terlihat. Bisnis yang dimulai dengan modal hanya 300 dolar AS itu berhasil meraih pendapatan hingga 300.000 dolar AS pada tahun pertamanya. Pada tahun kedua, Racette masih belum merekrut karyawan pertamanya, dan meskipun terus menghasilkan uang, ia bekerja sepanjang waktu. Ia perlu mengumpulkan dana dan membentuk tim. Diperlukan 170 investor yang menolak untuk mengatakan tidak sebelum Racette mendapatkan satu investor pertamanya. Namun, bisnisnya berhasil mengamankan pendanaan putaran Seri A sebesar 8,4 juta dolar Kanada dan sejak itu telah tumbuh dengan valuasi lebih dari 50 juta dolar AS.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Muhammad Ihsan Karim

Komentar

Komentar
()

Top