Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi - Sepanjang 2018, Laba Bank Mandiri Capai Rp25,02 Triliun

BMRI Siapkan Rp30 Triliun Akuisisi Bank Menengah

Foto : Koran Jakarta/Wahyu AP

PAPARAN KINERJA MANDIRI - Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Kartika Wirjoatmodjo (tengah) bersama jajaran direksi sedang menyampaikan Paparan Kinerja Triwulan IV-2018 di Jakarta, Senin (28/1). Bank Mandiri membukukan laba bersih 25,0 triliun rupiah pada akhir 2018 atau tumbuh 21,2 persen. Kenaikan itu didorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih (NII) 5,28 persen menjadi 57,3 triliun rupiah dan kenaikan fee based income sebesar 20,1 persen menjadi 28,4 triliun rupiah.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA-PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memiliki modal berlebih hingga 30 triliun rupiah pada 2019 yang akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan perbankan spesialis bisnis kredit usaha kecil dan menengah.

Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan bahwa perseroan mengincar bank dengan kapasitas modal yang menengah untuk diakuisisi.

"Kami memiliki modal sekitar 20 persen lebih, jadi ada kelebihan modal sekitar 3-4 persen. Target kami kan 17 persen. Jadi, ada tiga persen kira- kira sekitar 30 triliun rupiah. Kami modalnya memang besar," ujar Tiko, sapaan akrab Kartika di Jakarta, Senin (28/1).

Kelompok bank menengah di Indonesia dikategorikan Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II bermodal 1-5 triliun rupiah dan BUKU III bermodal 5-30 triliun rupiah. Tiko menegaskan bank yang akan diakuisisi memiliki spesialisis bisnis di kredit UKM. "Belum ada nama yang mendekati," ujar dia.

Selain itu, kata Tiko, Mandiri masih ingin mencermati valuasi harga dari perbankan nasional. Saat ini, valuasi dari perbankan di Indonesia cukup tinggi karena banyak investor asing yang sedang gencar-gencarnya melakukan investasi strategis di perbankan Tanah Air.

Jika Mandiri merealisasikan untuk akusisi bank menengah, aset konsolidasi bank pemerintah itu akan semakin gemuk. Saat ini, aset konsolidasi Mandiri sebesar 1.202,3 triliun rupiah dengan rasio kecukupan modal inti (Capital Adequacy Ratio/CAR) Mandiri sebesar 20,96 persen.

Raup Laba

Pada kesempatan itu, Tiko mengungkapkan Bank Mandiri sepanjang 2018 meraup laba bersih 25,02 triliun rupiah atau naik hingga 21,2 persen secara tahunan (yoy). Laba ini ditopang pergeseran penyaluran kredit ke segmen korporasi dan ritel, sembari menghapus buku secara signifikan kredit bermasalah

"Perseroan menggeser prioritas kreditnya ke segmen korporasi dan ritel, dan memperbaiki kredit bermasalah dari segmen komersial dan usaha mikro kecil dan menengah. Kita memang ada pergeseran penyaluran kredit. Kita perbesar korporasi, dan mikro agar lebih agresif, dibanding komersial dan small medium enterprise (usaha kecil dan menengah)," kata dia.

Terkait rasio keuangan, Tiko memaparkan Bank Mandiri berhasil memperbaiki rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) dengan menghapus buku (write off) hingga 13 triliun rupiah. Ini sebabnya, NPL gross Mandiri terpangkas menjadi 2,75 persen dari 3,46 persen. Sepanjang tahun lalu, kredit Mandiri tersalurkan 820,1 triliun rupiah atau naik 12,4 persen (yoy).

Sumber laba Mandiri tidak hanya ditopang pendapatan bunga bersih, namun juga pendapatan berbasis komisi atau nonbunga. Pendapatan bunga bersih atau pendapatan yang diambil dari suku bunga hanya tumbuh 5,07 persen menjadi 54,62 triliun rupiah pada 2018. Pertumbuhan pendapatan bunga yang satu digit itu dikompensasi pendapatan nonbunga yang melejit hingga 20,1 persen menjadi 28,4 triliun rupiah.

Dari pendapatan bunga bersih itu, Mandiri mengelola marjin bunga bersih (NIM) di 5,74 persen atau turun 0,09 persen dibanding 2017. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) Mandiri hanya tumbuh 3,1 persen (yoy) menjadi 840 triliun rupiah. Secara konsolidasi, Mandiri mengumpulkan aset konsolidasi perseroan menjadi 1.202,3 triliun rupiah.

Ant/yni/AR-2

Penulis : Antara, Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top