Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BMKG Ingatkan Warga Banten Agar Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang

Foto : ANTARA/Mansur

Ilustrasi - Rumah warga Kabupaten Lebak rusak di bagian atap setelah diterjang hujan lebat disertai angin kencang dan petir.

A   A   A   Pengaturan Font

LEBAK -Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan tujuh daerah di Banten berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang pada 11 Januari 2024.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kelas I Serang, Tatang Rusmana, di Serang, Banten, Kamis (11/1), mengatakan pihaknya mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan lebat dan petir disertai angin kencang pada tujuh daerah di Banten yaitu Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Serang dan Kabupaten Serang.
Sedangkan, Kota Cilegon relatif aman dari ancaman hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
Peringatan dini waspada potensi cuaca buruk tersebut, kata dia, dikeluarkan karena berpeluang menimbulkan bencana alam seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung.
Peluang hujan lebat disertai angin kencang dan petir terjadi di wilayah Banten pada sore hari, sedangkan siang hari berawan hingga hujan ringan dan sedang.
Cuaca pada pagi hari wilayah Banten berawan dengan suhu udara rata-rata 23-33 derajat Celsius dengan kelembapan 65-95 persen dan angin bergerak dari arah barat daya hingga barat laut berkecepatan 05-30 kilometer per jam.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini waspada bagi pelaku pelayaran, khususnya perahu nelayan dan kapal tongkang, yang melintasi perairan selatan Banten, Samudera Hindia selatan Banten di pesisir Kabupaten Lebak, dan Selat Sunda bagian selatan Banten di pesisir Kabupaten Pandeglang, karena tinggi gelombang antara 1,25 meter sampai 2,50 meter.
Sementara itu penyeberangan Pelabuhan Merak keBakauheni, kata dia, relatif normal dan aman untuk pelaku pelayaran. Khususnya, perahu nelayan, kapal feri, kapal tongkang, kapal pesiar, dan kapal kargo, melintasi perairan Selat Sunda bagian utara, karena tinggi gelombang rendah hanya 1,25 meter.*

Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top