Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 03 Feb 2025, 03:03 WIB

BMKG Imbau Masyarakat untuk Waspadai Cuaca Ekstrem di Wilayah Indonesia

Foto: Antara

BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem sebagai dampak tiga bibit siklon yang memicu curah hujan ekstrem di wilayah Indonesia.

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem, dampak dari munculnya tiga bibit siklon yaitu 90S, 99S, dan 96P yang dapat berpengaruh terhadap potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.

1738507979_efbca7a6125dc50473ac.jpg

Foto: Antara

“Dampak dari ketiga bibit siklon ini yang perlu kita waspadai bahkan siagakan, terutama bibit siklon 90P yang memicu curah hujan yang sangat deras hingga ekstrem,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers virtual terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia yang dipantau melalui laman YouTube Info BMKG, di Jakarta, Sabtu (1/2) malam.

Ia menjelaskan, bibit siklon tropis 90S muncul di wilayah selatan Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, bibit siklon 99S muncul di selatan Banten, sedangkan bibit siklon 96P muncul di Teluk Carpentaria di Australia atau di selatan wilayah Papua.

Kemunculan bibit siklon itu, kata dia, merupakan kondisi terbaru potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.

Sebelumnya, terdapat beberapa fenomena yang berdampak pada cuaca ekstrem seperti pengaruh monsun atau angin dari Benua Asia dengan intensitas yang menguat bersamaan dengan La Nina yang lemah.

Selain itu, masih ada pengaruh Madden Julian Oscillation (MJO) yang semakin bergerak ke arah Indonesia bagian tengah dan juga pengaruh seruakan udara dingin dari dataran tinggi Siberia, labilitas atmosfer secara lokal, serta masih ada pengaruh gelombang ekuator Rossby dan Kelvin. “Jadi ini (kemunculan bibit siklon tropis) ‘pemain baru’ istilahnya,” katanya.

Dwikorita menjelaskan, kemunculan bibit siklon ini patut diwaspadai terutama di wilayah Pulau Papua seperti Provinsi Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, hingga Papua Barat Daya, dan Papua Barat, yang berpeluang dilanda curah hujan yang ekstrem.

Selain itu, masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Timur terutama di wilayah Kupang dan sekitarnya serta Nusa Tenggara Barat juga perlu mewaspadai intensitas hujan yang diprediksi akan semakin meningkat.

Kemudian, sebagian wilayah di Pulau Jawa seperti Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, juga diprediksi mendapat pengaruh tidak langsung. Wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Jawa Barat, dan Jambi juga dapat mengalami peningkatan curah hujan.

Selain curah hujan, kata dia, masyarakat perlu mengantisipasi potensi dampak tidak langsung dari kemunculan bibit siklon tersebut berupa ketinggian gelombang laut yang dapat mencapai 2,5 meter hingga 4 meter yang diprediksi terjadi di Samudera Hindia, barat Bengkulu hingga Lampung.

Kemudian juga di Samudera Hindia selatan Banten hingga Nusa Tenggara Timur, juga di Laut Sawu, perairan Kupang hingga Pulau Rote, laut Maluku, laut Halmahera, dan juga di perairan utara Papua Barat Daya hingga Papua, serta Samudera Pasifik di utara Halmahera hingga Papua.

Jasa Kelautan

BMKG juga mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk mewaspadai potensi terjadinya gelombang sangat tinggi di laut selatan Jawa Tengah (Jateng) khususnya wilayah Samudera Hindia selatan Jateng.

“Berdasarkan permodelan gelombang, tinggi gelombang di Samudra Hindia selatan Jateng berpotensi mencapai kisaran 4-6 meter, sehingga masuk kategori sangat tinggi,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Minggu (2/2).

Ia mengatakan peningkatan tinggi gelombang tersebut dipicu oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan yang umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot.

Menurut dia, pola pergerakan angin yang cenderung searah dengan kecepatan tinggi berpotensi memicu peningkatan tinggi gelombang laut. “Oleh karena itu, kami mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi hingga sangat tinggi di wilayah Samudra Hindia selatan Jateng yang berlaku hingga tanggal 5 Februari 2025 dan akan segera diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut,” katanya.

“Kami juga mengimbau masyarakat yang berwisata di pantai selatan Jateng untuk tidak berenang atau bermain air terutama wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas sebagai antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan,” kata Teguh.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memperketat pengawasan di sepanjang pantai selatan Cianjur guna antisipasi gelombang tinggi dan bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang hingga tanah longsor. Ant/S-2

Redaktur: Sriyono

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.