Blok Corridor Sangat Strategis
Penguasaan Blok Corridor sangat strategis karena kontribusinya sebesar 17 persen terhadap produksi gas nasional. Blok tersebut akan terminasi pada 19 Desember 2023. "Menteri ESDM jangan sampai bikin keputusan salah," tegas Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (Ceri) Yusri Usman di Jakarta, Selasa (1/1).
Seperti diketahui, selama ini, Blok Corridor dikelola Conoco Phillips (COPI). Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut telah beroperasi di Blok Corridor selama lebih dari 50 tahun. Namun, berdasarkan informasi yang beredar, periode berikutnya Blok tersebut kembali diserahkan kepada kontraktor eksisting, sementara Pertamina diberikan Participating Interest (PI) sebesar 30 persen, meningkat dari sebelumnya yang hanya 10 persen. Adapun keputusan formalnya masih dalam waktu dekat.
Menurut Yusri, setelah Permen ESDM Nomor 23/2018 dibatalkan, maka semua kebijakan Kementerian ESDM harus berpedoman kepada Permen ESDM nmr 30 tahun 2016 yang menyempurnakan Permen ESDM no 15/2015 yang memberikan hak istimewa kepada Pertamina untuk menjadi operator blok migas yang akan berakhir kontrak bagi hasilnya.
Dominasi Asing
Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Arie Gumelar meminta dominasi asing terhadap pengelolaan blok migas terus dikurangi. Blok Corridor harus mengikuti blok Mahakam dan Rokan serta beberapa blok lainnya yang telah diserahkan ke Pertamina.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya