Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Infrastruktur Perhubungan

BKPM Terima Studi Kelayakan Bandara Bali Utara

Foto : ANTARA

Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo (ketiga dari kanan) memberikan penjelasan tentang rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara kepada Staf Khusus Kementerian Investasi/BKPM M Pradana Indraputra (kedua dari kiri) di Kantor Kementerian Investasi/BKPM di Jakarta, Jumat (7/1/2022). ANTARA/Dokumentasi pribadi

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menerima sejumlah dokumen berupa studi kelayakan dan rencana bisnis dari PT BIBU Panji Sakti, pemrakarsa Bandara Internasional Bali Utara di Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali.

"Kami siap membantu percepatan realisasi pembangunan bandar udara, karena ada investasi yang cukup besar di proyek itu yang melibatkan pengusaha lokal dan akan mendorong pertumbuhan UMKM," kata Staf Khusus Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bidang Peningkatan Pengusaha Nasional M Pradana Indraputra dalam pernyataan di Jakarta, Minggu (9/1).

Dokumen tersebut telah disampaikan Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, Jumat (7/1), yang sebelumnya melakukan presentasi secara menyeluruh terkait rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara pada November 2021.

Terkait penyampaian dokumen tersebut, Kementerian Investasi/ BKPM telah menerbitkan surat dukungan yang intinya menyambut baik rencana pemrakarsa dalam program pembangunan infrastruktur udara yang harapannya nanti dapat meningkatkan potensi ekonomi di Bali bagian utara.

Kementerian Investasi/ BKPM juga siap berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memfasilitasi rencana penanaman modal tersebut agar dapat terealisasi dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku.

Menurut rencana, proyek pembangunan Bandara Internasional Bali Utara itu akan menelan biaya investasi sebesar 50 triliun rupiah yang meliputi bandara, aerocity dan aerotropolis dengan lapangan pekerjaan yang terserap bisa mencapai 200.000 tenaga kerja.

Berbagai dampak dari pembangunan bandara udara itu antara lain mendorong pengembangan sektor pariwisata, pertanian, perikanan dan UMKM di kawasan Bali bagian utara serta menutup kesenjangan kesejahteraan warga Bali di bagian utara dengan selatan.

Kontraktor Utama

Sebelumnya, PT BIBU juga sudah menandatangani komitmen dengan China Construction First Group Corp. Ltd (CCFG) untuk pembangunan proyek bandara udara itu. CCFG, yang merupakan anak perusahaan BUMN China State Construction Engineering Corp Ltd (CSCEC), adalah perusahaan yang akan menjadi kontraktor utama dalam pembangunan bandara internasional tersebut.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top