BKKBN Sebut Angka Prevalensi Stunting di Belitung Sebesar 19,6 Persen
Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo saat melakukan audiensi bersama Pj Bupati Belitung Yuspian dan tim percepatan penurunan stunting di Belitung, Selasa (20/2/2024).
"Namun yang mengisi lingkar lengan belum banyak, baru 30 persen, jadi semua orang yang mau nikah di Belitung perlu digerakkan untuk cek tekanan darah dan lingkar lengan sehingga jika nanti hamil anaknya tidak stunting," katanya.
Ia mendorong agar pemerintah daerah dapat terus mencegah dan menanggulangi kasus stunting di daerah itu.
"Mencegah itu 70 persen kemudian 30 persen lainnya adalah treatment terhadap yang stunting, ini adalah treatment yang strategis, mungkin bukan preventif lagi namun preemtif dan fokusnya di situ," katanya.
Hasto menilai, namun ada beberapa kondisi lingkungan yang harus perlu dibenahi seperti kondisi rumah dan jamban, pola pikir, pola asuh, pola makan, dan pola hidup sehat guna mempercepat penurunan stunting di daerah itu.
"Saya yakin bisa tercapai karena Babel targetnya di akhir tahun 2024 penurunan angka prevalensi stunting bisa di bawah 10 persen namun kami ingin melihat dulu angka di tahun 2023 seperti apa baru kami sesuaikan," katanya.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya