Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BKKBN: Resesi Seks Tidak Terjadi di Indonesia karena Keluarga Fokus Prokreasi

Foto : ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam Apa Kabar Indonesia Malam yang disiarkan di Jakarta, Sabtu (28/1/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Hanya saja, Hasto mengakui jika usia perempuan menikah di Indonesia lebih meningkat. Dalam pendataan yang dilakukan BKKBN, rata-rata usia perempuan yang menikah pertama kali di tahun 2021 berusia 22 tahun.

"Sementara sekitar lima hingga 10 tahun lalu, rata-rata usia perempuan menikah masih di bawah 22 tahun, seperti 20 atau 21 tahun bahkan di bawah itu. Jadi ada kemunduran dari sisi usia pernikahan (delay)," katanya.

Hasto menjelaskan tujuan keluarga di Indonesia itu berbeda dengan negara lain.

Di Jepang atau Korea Selatan, penduduknya belum tentu menikah untuk prokreasi. Kebanyakan melangsungkan pernikahan untuk melakukan seks dengan aman atau mencari pasangan yang bisa memberikan keamanan dan perlindungan secara material.

"Makanya memang yang disampaikan Pak Presiden itu menunjukkan bahwa Indonesia masih aman dari sisizero growthmaupunminus growthsehingga TFR 2,1. Saya juga pastikan ke Bapak Presiden bahwa rata-rata satu perempuan (di Indonesia) masih melahirkan satu anak perempuan juga. Jadi tidak perlu khawatir untuk terjadi resesi dari sisi reproduksi," kata Hasto.

Selain itu Hasto menyoroti resesi seks merupakan istilah yang baru yang definisinya masih sulit dijelaskan dan disesuaikan dengan ilmu kedokteran. Menurutnya, resesi seks berbeda dengan resesi ekonomi yang berbicara dalam konteks penurunan secara masif.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top