Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BKKBN: Potensi Keguguran Ibu Hamil Lebih Besar Saat Nudik

Foto : ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat ditemui ANTARA di Jakarta, Kamis (13/4).

A   A   A   Pengaturan Font

“Sebetulnya yang ingin mudik itu orang tuanya, tapi anak yang dikandung dan ibu hamil pun dikorbankan. Harusnya kalau hamil muda masih istirahat, tidak boleh traveling, tidak boleh capek, dia tetap mudik akhirnya waktu Idul Fitri terjadi keguguran banyak," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.

JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengimbau seluruh masyarakat untuk betul-betul memperhatikan ibu hamil, sebab potensi keguguran lebih besar terjadi selama perjalanan mudik.

"Sebetulnya yang ingin mudik itu orang tuanya, tapi anak yang dikandung dan ibu hamil pun dikorbankan. Harusnya kalau hamil muda masih istirahat, tidak boleh traveling, tidak boleh capek, dia tetap mudik akhirnya waktu Idul Fitri terjadi keguguran banyak," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Hasto yang juga dokterkandungan tersebut menuturkan masa kehamilan merupakan masa yang rawan, bagi para perempuan untuk menempuh perjalanan dalam jarak yang jauh seperti saat mudik. Hal itu disebabkan karena kondisi kesehatan para ibu yang cenderung lebih mudah merasa lelah.

Ketika seorang ibu hamil yang lelah memaksakan ikut melanjutkan perjalanan, banyak tenaga kesehatan di rumah sakit yang menemukan banyak ibu menghadapi pendarahan atau ketuban pecah selama di perjalanan. Potensinya semakin besar bila ibu sedang hamil tua."Pesan saya tolong perhatikan perempuan yang hamil itu. Hati-hati apalagi hamil tua, ada lagi yang hamil sudah tujuh bulan dia pecah ketuban karena dia naik ojek (motor), naik turun gunung, hanya untuk mudik. Tolong kalau masalah lalulintas, mungkin Pak Menteri Perhubungan sudah memberikan banyak saran, tapi kalau saya memberikan perhatian pada yang rawan seperti ibu hamil dan anak-anak," katanya.

Sebagai bentuk antisipasi dan mewujudkan perjalanan yang nyaman dan aman bagi ibu hamil, Hasto menyarankan agar anggota keluarga membawa ibu untuk mengkonsultasikan kesehatannya beserta kehamilannya pada dokter yang bersangkutan, untuk menerima berbagi rekomendasi atau obat yang diperlukan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top