BKKBN: Optimalkan Usia Produktif Kunci Sambut Bonus Demografi
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji
Foto: ANTARA/Lintang Budiyanti PrameswariJAKARTA - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menekankan pentingnya mengoptimalkan penduduk usia produktif untuk menyambut bonus demografi.
"Transformasi substansial yang paling penting adalah memaksimalkan bonus demografi yang waktunya sangat terbatas. Ada dua kata kunci yaitu Indonesia Emas yang mewujudkan Indonesia sejahtera, dan bonus demografi untuk mengoptimalkan usia produktif," ujar Sekretaris Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga), Tavip Agus Rayanto, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (19/11).
Tavip dalam rapat konsolidasi internal yang dipimpin langsung oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji pada Senin (18/11) juga menegaskan, semangat transformasi BKKBN menjadi kementerian harus diikuti dengan transformasi substansial maupun sumber daya manusia.
Sementara itu, Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji menekankan pentingnya BKKBN terus belajar selangkah demi selangkah untuk bertransformasi dari badan menjadi kementerian.
Saat ini Kemendukbangga bekerja dengan dasar yang tetap sama yaitu Undang-Undang (UU) Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
"Untuk Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, mari percepat agar Rencana Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (RPJPD) dalam waktu tiga bulan sudah jadi, yang akan menjadi pegangan kita untuk bekerja dalam waktu satu sampai lima tahun ke depan," ucap Wihaji.
Ada beberapa program prioritas secara substansi menjadi tanggung jawab Kemendukbangga dalam Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, yang dalam hal tersebut yakni Asta Cita keempat dan keenam.
Asta Cita keempat yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas; sedangkan Asta Cita keenam yakni membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
- Baca Juga: Bahas RUU DKJ
- Baca Juga: Penguatan Pendidikan Karakter Dukung Kesehatan Mental Siswa
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk usia produktif mencapai dua kali lipat dari jumlah penduduk usia anak dan lanjut usia. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Pasangan Andika-Hendi Tak Gelar Kampanye Akbar Jelang Pemungutan Suara Pilgub Jateng
- 2 Cawagub DKI Rano Karno Usul Ada Ekosistem Pengolahan Sampah di Perumahan
- 3 Kampanye Akbar Pramono-Rano Bakal Diramaikan Para Mantan Gubernur DKI
- 4 Spanyol Ingin Tuntaskan Fase Grup UEFA Nations League dengan Kemenangan
- 5 Transjakarta Beroperasi Hingga 23.00 Saat Timnas Indonesia Lawan Arab
Berita Terkini
- BNI Optimalkan Layanan Digital untuk Permudah Nasabah Manulife Bayar Premi
- Tokoh Masyarakat Banten Minta PSN PIK 2 Jangan Dipolitisasi
- Perempuan Harus Jadi Pemilih Cerdas dalam Pilkada
- Pembangunan Hunian Sementara Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Dipercepat
- Mendikdasmen Ingin Ubah Paradigma Guru BK