Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BKKBN Gencarkan Edukasi Bahaya Bayi Prematur di Kelas Orang Tua Hebat

Foto : ANTARA/HO-BKKBN)

Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti.

A   A   A   Pengaturan Font

Sedangkan untuk memberikan optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan anak pada bayi prematur, orang tua diharapkan mampu memberikan stimulasi positif dan faktor protektif kepada bayi prematur agar anak dapat berkembang secara optimal.

Dengan risiko besar itu, dirinya meminta agar tiap orang tua mencegah terjadinya kelahiran bayi prematur dan bayi lahir dalam berat rendah (BBLR). Langkah yang harus dilakukan adalah memenuhi kebutuhan dasar sejak bayi ini ada dalam kandungan.

Orang tua juga diimbau untuk memenuhi kebutuhan kasih sayang melalui prinsip asah, asih dan asuh hingga memberikan pelayanan-pelayanan kesehatan.

"Stimulasi akan terbukti dapat menghasilkan perubahan fisiologis yang menguntungkan bayi prematur, yang mempengaruhi pertumbuhan secara optimal dengan berat badan yang tumbuh normal, perkembangan yang optimal dan tidak akan terjadi stunting. Semua itu tergantung pada bagaimana orang tua memberikan pola asuh pada bayinya," ujarnya.

Sementara itu, Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti menyatakan dalam hasil SurveiStatus Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka stunting terpantau turun dari 24,4 persen menjadi 21,6 persen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top