Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BKKBN Dorong Gerakan Bapak Asuh untuk Bantu Atasi "Stunting" dan Kemiskinan Ekstrem

Foto : ANTARA/Slamet Hidayat

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo (kiri) saat mengukuhkan KSAL Laksamana TNI, Muhammad Ali, sebagai bapak asuh anak stunting di Pendopo Agung Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa (18/7)

A   A   A   Pengaturan Font

Pejabat kementerian, lembaga pemerintah, swasta, dan perorangan, menurut dia, juga mendukung gerakan untuk membantu penanganan stunting dengan menjadi bapak asuh atau kakak asuh.

Sukaryo mengemukakan bahwa anak dari keluarga yang mengalami kemiskinan ekstrem lebih berisiko mengalami stunting, kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurang stimulasi.

"Di dalam keluarga berisiko stunting itu termasuk di dalamnya adalah keluarga yang miskin ekstrem. Jumlahnya 6,8 juta keluarga. Sedangkan jumlah keluarga miskin dan rentan adalah 29,7 juta keluarga," kata dia.

Sedangkan jumlah keluarga dengan risiko stunting, menurut dia, sebanyak 13.511.649 keluarga dari total 71.334.664 keluarga di Indonesia berdasarkan hasil pemutakhiran data keluarga Indonesia tahun 2022.

Sukaryo mengatakan bahwa pemberian bantuan bagi keluarga dengan risiko stunting melalui gerakan bapak asuh juga mencakup keluarga dengan kemiskinan ekstrem. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top