Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Festival Rawabelong

Bisnis Bunga Amat Prospektif

Foto : ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati (kiri) bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi DKI Jakarta Endang Lestari Joko Agus dan Ketua DWP Jakarta Barat Lisniawati Uus Kuswanto saat menghadiri pembukaan “Festival Bunga Rawa Belong 2024” di Pasar Bunga Rawa Belong, Jalan Sulaiman Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (7/8).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Peluang bisnis bunga di Jakarta sangat prospektif. Sebab kebutuhan bunga Jakarta terus meningkat. Ini karena banyak ucapan selamat disampaikan melalui bunga.

"Penjualan bunga biasanya laris pada hari Jumat karena untuk keperluan Sabtu dan Minggu. Maka, harga bunga pada hari Jumat pasti tinggi," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati, Rabu.

Menurutnya, meningkatnya kebutuhan masyarakat terkait bunga seiring dengan tren mengapresiasikan perasaan ke seseorang melalui bunga dalam bentuk papan bunga maupun buket. Bunga, kata Eliawati, kini juga menjadi tanda kehadiran seseorang dalam acara-acara tertentu seperti pernikahan.

Misalnya ada undangan perkawinan dan berhalangan hadir, biasanya mengirim bunga, bukan memberi uang. Bunga menjadi tanda kehadiran. "Saya yakin, bisnis bunga punya potensi yang sangat luar biasa," jelasnya.

Untuk itu, Pemprov Jakarta pun membangun sinergi dengan daerah-daerah sekitar untuk pasokan bunga. Bahkan juga bekerja sama dengan daerah Ambarawa di Jawa Tengah dan Malang Jawa Timur. Suharini mencontohkan, sebagian besar bunga sedap malam didapat dari pemasok kawasan Ambarawa. Kalau bunga mawar sebagian besar dari Malang.

"Ada intervensi Pemerintah Jakarta untuk menjahit kebutuhan bunga supaya ada kepastian pasokan," tambahnya. Di sisi lain, Pemprov dalam rangka meningkatkan promosi dan informasi produk bunga atau tanaman hias lalu mengadakan "Festival Bunga Rawa Belong 2024."

Festival yang diadakan di Pasar Bunga Rawabelong, Jalan Sulaiman Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tanggal 7-8 Agustus ini juga diadakan guna mendorong meningkatnya kegiatan agribisnis bunga atau tanaman hias. "Kegiatan ini merupakan jawaban kami ke teman-teman pedagang bahwa kami ingin meningkatkan kembali pamor Pasar Bunga Rawa Belong," tutur Suharini.

"Festival Bunga Rawabelong 2024" diramaikan dengam serangkaian acara dan lomba seperti hand bouquet, bloom box, dekorasi, dan lomba mewarnai untuk anak-anak. Selain itu, ada lomba melukis totebag, lomba konten, kursus oshibana, kursus hand bouquet dan aneka diskusi.

Sementara itu, terkait limbah bunga, Pemerintah Jakarta membuka peluang kolaborasi dengan akademisi dan swasta untuk menangani.

Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Promosi dan Sertifikasi Hasil Pertanian, Astri Ilhamsyah, kerja sama ini untuk memecahkan masalah sampah bunga.

Astri menjelaskan, kolaborasi ini salah satunya dapat terwujud dalam bentuk edukasi mengeringkan bunga. Melalui edukasi ini, pedagang bisa tetap mendapatkan nilai ekonomis kendati bunga hias segar tak laku dijual.

"Akademisi memberikan edukasi, bila bunga tidak laku, bisa dikeringkan. Sekarang sudah tren bunga kering untuk ucapan," ujar dia. Menurut Astri, selama ini, menggandeng Dinas Lingkungan Hidup Jakarta guna menangani limbah seperti tangkai bunga tak terpakai.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top