Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bisakah Jakarta Ramah Lingkungan?

Foto : ANTARA/ Ganet

Suasana Jakarta saat pemerintah memberlakukan hari bebas kendaraan bermotor pada malam hari.

A   A   A   Pengaturan Font

Kemudian faktor lain yang tidak kalah penting dalam memberikan kontribusi pencemaran udara adalah emisi kendaraan bermotor dan bangunan gedung yang boros energi. Gedung yang boros energi (listrik) secara tidak langsung menyumbang emisi karena pembangkit di Indonesia masih berbahan bakar batubara (fosil).

Penyebab lain dari polusi udara di Jakarta adalah masih beroperasinya PLTU batubara.

Dengan demikian, apabila Jakarta ingin menjadi kota yang memiliki udara bersih maka tiga faktor penyebab ini secara bertahap harus dibenahi. Sebagai contoh untuk fenomena alam, maka langkah terbaik adalah dengan memperbaiki lingkungan yakni dengan memperbanyak pohon dan memperluas area hutan bakau (mangrove) di kawasan pesisir.

Lantas untuk menekan emisi kendaraan bermotor, Pemerintah Provinsi Jakarta harus segera memperbanyak jaringan transportasi publik. Ketersediaan transportasi publik ini harus mampu mengejar laju pertumbuhan penduduk terutama di daerah penyangga.

Seperti diketahui kepadatan lalu lintas yang kerap menghiasi pada jam kerja disebabkan pergerakan penduduk yang bertempat tinggal di Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) menuju Ibu Kota. Dengan kian banyaknya warga yang bekerja dan bersekolah di Jakarta, praktis perlu kebijakan di bidang transportasi agar persoalan kemacetan dapat diatasi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top