Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PERSPEKTIF

Bioskop Batal Buka

Foto : ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan

Stiker bertuliskan 'Ditutup Sementara' dipasang oleh petugas Satpol PP di pintu masuk bioskop di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan dalam rangka pencegahan penularan Covid-19, Senin (23/3).

A   A   A   Pengaturan Font

Sejak 10 April lalu, Pemprov DKI memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Sejak saat itu, kegiatan masyarakat yang menimbulkan kerumunan massa dibatasi, bahkan ada yang dihentikan total guna mencegah penyebaran Covid-19.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjelaskan secara prinsip Jakarta sudah menerapkan pembatasan-pembatasan kegiatan, seperti bekerja, belajar, beribadah di rumah, dan pembatasan transportasi. Yang membedakan saat PSBB resmi berlaku adalah warga Jakarta akan terikat pada aturan. Siapa pun yang melanggar bisa dikenai sanksi pidana.

Warga pun banyak yang beraktivitas dari rumah. Pekerjaan dan kegiatan lain banyak dilakukan secara daring (online). Kalaupun harus bertatap muka, sangat dibatasi. Hasilnya lumayan baik. Grafik pertambahan penderita baru positif Covid-19 sedikit landai.

Setelah hampir dua bulan diberlakukan, PSBB di Jakarta akhirnya diperlonggar. Tujuan utama PSBB untuk menekan jumlah penderita Covid-19 mulai menampakkan hasil. Sejak 5 Juni, Pemprov DKI memberlakukan PSBB Transisi. Warga sudah boleh melakukan aktivitas-aktivitas seperti biasa dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Transportasi publik yang tadinya dibatasi sampai pukul 18.00, kini diperpanjang sampai pukul 20.00. Warga yang tadinya bekerja dari rumah secara online ataupun masuk bergantian, kecuali 11 bidang pekerjaan, kini sudah masuk penuh. Lalu lintas kembali padat. Kemacetan di jalan-jalan utama Jakarta mulai terasa.

Sayangnya, banyak yang kebablasan. Mereka beraktivitas tanpa memperhatikan protokol yang berlaku, seolah-olah kehidupan sudah normal, seolah-olah bahaya Covid-19 sudah berlalu. Tentu saja hal ini menambah masalah baru, penderita positif Covid-19 kembali melonjak. Mempertimbangkan itu semua, rencana kembali membuka tempat hiburan indoor (tertutup) seperti bioskop dibatalkan meski mal dan pusat perbelanjaan sudah buka sejak 15 Juni.

Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) mendukung sepenuhnya keputusan pemerintah menunda pembukaan kembali bioskop pada 29 Juli mendatang. "GPBSI telah menerima Surat Keputusan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta perihal penundaan pembukaan kembali bioskop. Melihat perkembangan terkini pandemi Covid-19 di Tanah Air serta wujud upaya aktif mendukung kesembuhan bangsa," tulis DPP GPBSI dalam keterangannya.

Sikap dewasa GPBSI ini patut diapresisasi. Mereka tidak mendahulukan kepentingannya sendiri meski sudah tiga bulan lebih gedung bioskopnya dibiarkan kosong melompong. Keselamatan seluruh pelanggan serta petugas yang bekerja di bioskop menjadi pemikiran dan perhatian utama mereka.

Selama menunggu kembali beroperasinya bioskop di Tanah Air, kesempatan ini bisa digunakan GPBSI terus melatih dan mempersiapkan penerapan protokol kesehatan dan kenormalan baru di seluruh lingkungan bioskop. Jika akhirnya bioskop diizinkan kembali beroperasi, protokol kesehatan harus diterapkan sebaik mungkin sehingga dapat menjaga keamanan dan keselamatan pengunjung dan petugas bioskop.

Menunda pembukaan tempat hiburan tertutup seperti bioskop merupakan langkah tepat. Terlebih kini ada pernyataan bahwa Covid-19 bisa menular lewat udara (airborne). Bayangkan, apa yang terjadi selama sekitar dua jam kita berada dalam satu ruangan dengan ratusan orang yang tidak kenal, yang tidak serumah dengan kita. Apalagi karakteristik gedung bioskop yang gelap, tertutup, dan minim ventilasi merupakan lahan subur penularan Covid-19.

Kalau toh nanti setelah tanggal 29 Juli, setelah pandemi Covid-19 mereda, bioskop dan tempat hiburan dalam ruang (indoor) kembali dibuka, jangan terburu-buru datang terlebih dahulu. Jangan ke bioskop dulu, jangan ambil risiko. Tunggu sampai keadaan aman betul. Cari hiburan melepas penat masa PSBB bisa dilakukan dengan cara lain. Toh, mal dan pusat perbelanjaan sudah buka. Harus selektif, kunjungi tempat yang punya ruangan terbuka (outdoor), yang sirkulasi udaranya lancar dan selalu ikuti protokol yang ada. Gunakan masker, selalu cuci tangan, dan jaga jarak. ν

Komentar

Komentar
()

Top