Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bioplastik Ramah Lingkungan dari Batang Gandum

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Berbahan dasar jerami, plastik ramah lingkungan ini bisa digunakan untuk botol minuman kemasan.

Teknologi hijau atau produk ramah lingkungan sudah menjadi konsensus internasional untuk diterapkan di setiap negara. Mulai produk properti dan turunannya seperti material hingga produk otomotif harus mengadopsi teknologi ramah lingkungan.

Selain itu, produk tekstil dan sejenisnya hingga pengolahan limbah industri dan pertanian harus mencerminkan green technology. Penerapan teknologi hijau ini untuk mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan.

Kemasan plastik juga menjadi produk yang harus diolah dengan baik dan sehat. Kemasan plastik botol minuman, misalnya, kerap menjadi problem polusi. Ini karena sampahnya yang tidak bisa hancur secara alami.

Berlatar kondisi ini, ilmuwan Universitas of Warwick Inggris berhasil menciptakan bioplastik pertama dari jerami (tangkai/batang) gandum. Bioplastik ini suatu bentuk plastik ramah lingkungan yang terbuat dari jerami yang dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat botol kemasan sekali pakai.

Melalui proyek penelitiannya, para ilmuwan Inggris ini juga menemukan cara untuk 'mengedit' gen mikroba dalam mempercepat konversi bahan tanaman menjadi bioplastik yang terurai secara alami.

"Terobosan yang menakjubkan untuk pelestarian lingkungan kita,"ungkap Dr Tim Bugg, Profesor Kimia Biologi yang memimpin penelitian di Universitas of Warwick tersebut, seperti dilansir pertengahan tahun ini.

Tim periset berhasil memanfaatkan jerami sebagai bahan untuk plastik ramah lingkungan. Mereka menggunakan 5 persen dari hasil panen jerami tahunan atau 3 persen dari jerami tanaman bit atau ubi jalar dari para petani.

Tim peneliti mengklaim, dari bahan jerami itu, sangat memungkinkan untuk membuat setengah dari 17 juta botol air plastik yang biasa digunakan di Inggris dengan bahan biodegradable.

Plastik biodegradable sendiri adalah plastik yang digunakan layaknya plastik konvensional namun akan hancur terurai oleh aktivitas mikroorganisme menjadi hasil akhir berupa air dan gas karbondioksida yang akan dibuang ke lingkungan.

Beberapa pengembangan bioplastik itu tidak hanya menggunakan bahan dari jerami tetapi juga dapat memakai bahan bahan alami lainnya yang mengandung pati. Misalnya ubi jalar atau singkong .

Namun dibanding jerami, selulosa sebagai bahan dasar plastik dari singkong atau bit kualitasnya kurang bagus.

"Ini yang mendasari tim riset kami menggunakan jerami gandum. Selulosa yang dikandung jerami cukup baik, selain limbahnya jerami ini kita manfaatkan ulang,"ungkap Dr Tim.

Bioplastik dari selulosa jerami ini dinilai dapat dengan mudah terdegradasi oleh mikroorganisme dengan memutus rantai polimernya menjadi monomer-monomer atau polimer yang lebih pendek. Hasil akhir dari dedgradasi ini adalah CO2, H20, senyawa organik lain berupa asam organik yang tidak berbahaya bagi lingkungan.

Proyek bioplastik yang dikembangkan tim dr Tm Bugg ini sengaja mengambil bahan dari jerami gandum. Selain mudah didapat. Para ahli itu menganggap teknologi yang tengah ditelitinya tersebut siap diproduksi massal dalam lima tahun ke depan.

"Terobosan risetnya adalah bioplastik dapat dibuat dari lignin, yang sepuluh hingga 15 tahun yang lalu orang pikir tidak bisa dilakukan,"jelasnya.

Lignin untuk bioplastik ini bahan bakunya berasal dari pohon dan tanaman berdiri. Proses yang sama juga bisa menggunakan molekul dari gula, bukan minyak, untuk membuat plastik.

Sedangkan proses peng"edit"an gen dari jerami tersebut meningkatkan hasil bioplastik dari lignin dan mengurangi waktu yang diperlukan.

"Sehingga kami dapat memproduksi plastik ini dalam jumlah besar. Lignin adalah bahan mentah yang bagus untuk digunakan karena ditemukan dalam jerami gandum dan merupakan produk sampingan dari pembuatan kertas, sehingga hanya memerlukansedikit biaya,"papar Dr Tim lagi. yun/E-6

Komentar

Komentar
()

Top