Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Program Kemitraan

Bio Farma Ajak Negara OKI Kembangkan Vaksin

Foto : Koran Jakarta/ Teguh Rahardjo

Terima Kunjungan I Dirut PT Bio Farma M Rahman Rustan (kanan) saat menerima kunjungan perwakilan dari negara Tunisa dan Maroko di Jalan Pastuer Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/8).

A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Indonesia melalui PT Bio Farma menawarkan kemitraan negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk melaksanakan riset pengembangan vaksin. Saat ini, hanya tujuh anggota dari 57 OKI yang mempunyai pabrik vaksin, meliputi Indonesia, Saudi Arabia, Maroko, Tunisia, Mesir, Senegal, dan Iran.

Negara yang sementara ini tertarik untuk bekerja sama adalah Tunisia dan Maroko. Diwakili oleh Kementerian Kesehatan negara bersangkutan, industri vaksin institute Pasteur de Tunis serta Institut Pasteur du Maroc, mereka mengunjungi Bio Farma untuk mempelajari pembuatan vaksin mulai dari hulu ke hilir.

Direktur Utama Bio Farma M Rahman Roestan mengungkapkan dari tujuh anggota OKI yang merupakan produsen vaksin, hanya vaksin dasar Indonesia yang diakui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Indonesia merupakan satu dari tujuh negara yang produk vaksin dasarnya sudah diakui oleh WHO, sehingga ini menjadikan delegasi Tunisia dan Maroko tertarik untuk belajar bagaimana manajemen dan produksi vaksin, Bio Farma dengan expertise yang udah diakui WHO, dengan senang hati untuk sharing dengan negara OKI lainnya," jelas Rahman saat menemui delegasi Tunisia dan Maroko di kantor PT Bio Farma Jalan Pasteur Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/8).

Rahman menambahkan saat ini sudah berjalan pasokan vaksin ke Arab Saudi di mana kerja sama ini untuk memenuhi kebutuhan vaksin di negara arab dan negara teluk.

Mengenai produk vaksin yang akan dibantu oleh Bio Farma, untuk kerja sama ini antara lain, produk imunisasi dasar seperti Polio, campak, tetanus, difteri, pertusis dan yang terbaru adalah pentavalen, (DTP, Hb, Hib), sehingga meraka bisa memproduksi vaksin secara mandiri.

Kembangkan Penelitian

Selain sharing mengenai produksi vaksin, Bio Farma juga akan mengajak negara anggota OKI melakukan penelitian secara bersama-sama untuk menemukan vaksin baru guna pencegahan penyakit baru, atau inovasi lainnya.

"Negara anggota OKI, memiliki banyak peneliti, yang bisa kita gabungkan untuk menemukan untuk penyakit baru ke depan dan tantangan kita adalah untuk menemukan vaksin dengan material yang tidak diragukan kehalalannya," tambahnya.

tgh/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top