Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bikin Trenyuh, Kapolres dan Dandim Gianyar Borong Dagangan Penjual Makanan yang Belum Habis Saat Patroli PPKM Darurat

Foto : Istimewa

Kapolres, Sekda dan Dandim Gianyar berinisiatif memborong jualan pedagang makanan di masa PPKM agar lekas menutup lapaknya.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah telah memberlakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk wilayah Jawa dan Bali. Kemudian diikuti kebijakan PPKM Darurat di wilayah non Jawa dan Bali di beberapa kota dan kabupaten.

Kebijakan darurat ini diambil karena kasus positif Covid-19 terus melonjak. Akibat kebijakan ini, kegiatan masyarakat dibatasi. Tidak terkecuali kegiatan bisnis dan usaha. Mau apalagi, itu cara agar penyebaran Covid-19 tak terus melonjak.

Memang, banyak yang kemudian kena dampaknya. Misalnya para pedagang kecil. Namun, itulah konsekuensinya, ada yang harus dikorbankan untuk menekan agar tak kian banyak warga yang terpapar virus.

Nah, dari penerapan PPKM Darurat ini adalah kisah yang menarik. Kisah yang bikin trenyuh. Kisah ini terjadi di wilayah Kabupaten Gianyar Bali. Seperti diketahui, sejak kebijakan PPKM diberlakukan, Pemerintah Kabupaten Gianyar Bali dan aparat gabungan gencar melakukan penertiban terhadap kegiatan masyarakat yang berpotensi mengundang kerumunan.

Jam kegiatan berusaha pun dibatasi. Satu waktu, seperti diunggah akun infokomando di Instagram, aparat gabungan melakukan patroli. Ternyata saat patroli itulah masih ada pedagang makanan yang membuka lapaknya.

Dia pedagang nasi jinggo. Pedagang tersebut pun diingatkan agar segera menutup lapaknya. Namun, dengan suara memelas, si pedagang tersebut meminta waktu sebentar, karena dagangannya masih banyak dan akan basi esoknya bila tak terjual.

Mendengar keluhan itu, Kapolres Gianyar, AKBP I Made Bayu Sutha, tak langsung memerintahkan anak buahnya untuk membubarkan pedagang tersebut. Ia pun memberi pengertian. Setelah, ia, Sekda dan Dandim Gianyar langsung memborong seluruh dagangan penjual nasi jinggo tersebut.

Dikonfirmasi, AKBP I Made Bayu Sutha membenarkan peristiwa itu. Katanya, kejadian itu terjadi saat aparat gabungan berpatroli di Jalan Dharma Giri. Ditegaskannya, operasi yang dilakukan bukan untuk memutus mata pencaharian masyarakat.

"Kami melakukan tindakan yang lebih humanis karena mengutamakan sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat. Saya memahami, tentunya semua sudah mulai letih. Namun, ini adalah masalah kemanusiaan yang sedang dihadapi bangsa ini. Sebagai aparatur terdepan, harus selalu siaga dan tetap menjaga kesehatan," ujarnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top