Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

Biden dan Putin Segera Bertemu di Tengah Ketegangan soal Ukraina

Foto : MIKHAIL METZEL / SPUTNIK / AFP

KETEGANGAN MENINGKAT I Presiden Russia, Vladimir Putin memimpin rapat melalui telekonferensi tentang situasi di Kuzbass, Kremlin, Moskow, beberapa waktu lalu. Putin dan Biden akan mengadakan pembicaraan melalui konferensi video pada Selasa (7/12), di tengah ketegangan yang meningkat di Ukraina.

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKWA - Presiden Russia, Vladimir Putin, dan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, akan mengadakan pembicaraan melalui konferensi video pada hari Selasa (7/12), di tengah ketegangan yang meningkat di Ukraina.

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Sabtu, mengatakan percakapan akan berlangsung pada malam waktu Russia. Kedua pemimpin akan menentukan durasinya. Sementara itu, sebuah pernyataan dari Gedung Putih juga mengonfirmasi pembicaraan itu, dengan mengatakan para pemimpin akan membahas berbagai masalah melalui saluran video yang aman.

"Presiden Biden akan menggarisbawahi keprihatinan AS dengan kegiatan militer Russia di perbatasan dengan Ukraina dan menegaskan kembali dukungan Amerika Serikat untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, dalam pernyataan itu.

Biden, pada hari Jumat, mengatakan akan membuat "sangat, sangat sulit" bagi Russia untuk melancarkan invasi ke Ukraina, yang telah memperingatkan bahwa mungkin merencanakan serangan skala besar pada bulan depan.

Washington dan Kiev mengatakan Moskwa telah mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan Ukraina dan menuduh Russia merencanakan invasi.

Sedangkan Russia telah membantah niat ingin berperang dan menuduh Barat melakukan provokasi, terutama dengan latihan militer di Laut Hitam, yang dilihatnya sebagai bagian dari pengaruhnya.

Biden dan Putin telah dijadwalkan sejak Jumat untuk mengadakan pembicaraan virtual. "Sedang menyusun serangkaian inisiatif yang paling komprehensif dan bermakna untuk membuat sangat, sangat sulit bagi Putin untuk terus maju dan melakukan apa yang dikhawatirkan orang akan dia lakukan," kata Biden kepada wartawan di Washington.

Ancaman Serius

Pada hari Sabtu, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin memperjelas bahwa mereka menganggap serius ancaman invasi, dalam komentar setelah pidato di California. "Mereka telah menyerang sebelumnya," katanya, ketika ditanya seberapa khawatirnya dia.

"Dan ketika kami melihat jumlah kekuatan yang ada di wilayah perbatasan, saat kami melihat beberapa hal yang terjadi di ruang informasi, saat kami melihat apa yang terjadi di domain siber, itu benar-benar menimbulkan kekhawatiran kami," kata Austin. "Kami tentu saja berkomitmen untuk membantu Ukraina mempertahankan wilayah kedaulatannya," tegas Austin.

Moskwa merebut Krimea dari Ukraina pada 2014 dan sejak itu mendukung kubu separatis yang memerangi Kiev di timur negara itu. Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 13.000 orang.

Sementara itu, Moskwa ingin mengakhiri ekspansi NATO ke arah timur, setelah sebagian besar Eropa timur bergabung dengan aliansi tersebut, pascaruntuhnya Uni Soviet.

Menteri Luar Negeri Russia, Sergei Lavrov, pada hari Kamis, meminta Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, untuk memberikan "jaminan keamanan" bahwa NATO tidak akan mendekati perbatasan Russia.

Meskipun peningkatan kontak antara Putin dan Biden, sejak keduanya bertemu untuk pertama kalinya pada pertemuan puncak di Jenewa pada bulan Juni, ketegangan tetap tinggi.

Selain konflik Ukraina, Russia, dan AS terus memperdebatkan soal serangan siber dan staf kedutaan mereka, setelah beberapa gelombang pengusiran diplomatik.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top