Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Kawasan I WFP Berupaya Memfasilitasi Pengiriman Bantuan

Biden Bertekad Bantu Akhiri Perang Gaza

Foto : MANDEL NGAN/AFP

JOE BIDEN Presiden Amerika Serikat - Ini adalah masalah yang sulit dan kompleks. Masih ada perbedaan yang harus dijembatani, tetapi kami membuat kemajuan. Trennya positif.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertekad menjadi penengah untuk mengakhiri perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Israel dan kelompok Hamas Palestina telah menyetujui kerangka kerja kesepakatan dengan para perunding yang saat ini sedang berupaya menyelesaikan rinciannya.

"Ini adalah masalah yang sulit dan kompleks. Masih ada perbedaan yang harus dijembatani, tetapi kami membuat kemajuan. Trennya positif," kata Biden berbicara kepada wartawan usai KTT NATO, di Washington, Kamis (11/7).

Seperti dikutip dari Antara, Biden bertekad untuk menyelesaikan kesepakatan (gencatan senjata) ini dan mengakhiri perang, yang seharusnya berakhir sekarang. Israel telah melancarkan serangan di Gaza selama sembilan bulan terakhir sebagai balasan atas serangan lintas batas yang dilancarkan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Dalam serangan itu, Hamas disebut menewaskan sekitar 1.200 korban di pihak Israel dan membawa 250 orang ke Gaza sebagai sandera. Sementara itu, serangan Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, yang penduduknya kelaparan karena terbatasnya pengiriman bantuan kemanusiaan.

AS berupaya menyusun solusi sementara untuk masalah pengiriman bantuan dengan membangun dermaga sementara di pantai Gaza.

Warga Kelaparan

Pembangunan selesai pada 17 Mei, tetapi Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengumumkan semua operasi akan dihentikan dan dermaga dibongkar setelah serangkaian kecelakaan dan ketidakmampuan untuk mendapatkan bantuan bagi warga Palestina yang kelaparan dan sangat membutuhkan.

"Saya mengantisipasi dalam waktu yang relatif singkat, kami akan menghentikan operasi dermaga. Masalah sebenarnya saat ini bukanlah tentang memasukkan bantuan ke Gaza. Ini tentang mengirimkan bantuan di sekitar Gaza secara efektif," kata Sullivan di sela-sela KTT NATO.

Program Pangan Dunia atau World Food Programme (WFP) sebagai mitra utama AS yang berupaya memfasilitasi pengiriman dari lokasi tersebut, menghentikan operasinya setelah Israel menjalankan operasi penyelamatan sandera pada Juni, ketika dua gudang WFP terkena roket.

Biden mengatakan dia kecewa dengan kegagalan operasi di dermaga itu. Sejak dermaga mulai beroperasi pada 17 Mei, lebih dari 8.100 metrik ton bantuan kemanusiaan telah dikirim dari fasilitas tersebut ke area pengumpulan, di mana bantuan itu akan dikumpulkan oleh organisasi-organisasi kemanusiaan untuk pengiriman dan distribusi selanjutnya.

Sebagian besar bantuan itu sekarang kemungkinan akan dikumpulkan dan diangkut pergi karena kegagalan distribusi. Biden menyatakan harapannya agar ia lebih bisa meyakinkan Israel, tetapi dia meyakini ada peluang penting untuk segera mengakhiri perang.

"Bukan berarti kita harus berhenti mengejar Sinwar dan Hamas, dan jika Anda perhatikan, Anda tahu lebih baik daripada kebanyakan orang. Ada ketidakpuasan yang berkembang di Tepi Barat dari Palestina terhadap Hamas. Hamas tidak populer sekarang," kata dia, merujuk pada pejabat senior Hamas di Gaza, Yahya Sinwar.

Sebelumnya, Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Dekat, Barbara Leaf, melakukan perjalanan ke Timur Tengah dari 8-14 Juli untuk mendiskusikan kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Leaf mengunjungi Uni Emirat Arab, Qatar, Mesir, Yordania, Israel, dan Tepi Barat, serta Italia.

"Asisten Menteri bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintah terkait upaya diplomatik berkelanjutan guna mencapai kesepakatan gencatan senjata, mengamankan pembebasan semua sandera, dan memastikan bantuan kemanusiaan disalurkan ke seluruh Gaza," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri AS.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top