Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Biaya Pengobatan Jantung Almarhumah Ibunda Gratis, Novi Bersyukur Ada JKN-KIS

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta Selatan, Jamkesnews -Saat ini masyarakat Indonesia sudah tidak diasingkan lagi dengan fakta kaum hawa yang memiliki pekerjaan sama dengan para pria, bukan hanya karena emansipasi wanita namun juga karena tuntutan ekonomi yang menjadi salah satu penyebab utamanya. Berbagai macam profesi yang sering dipandang masyarakat hanya cocok dilakukan pria tetapi sekarang cukup banyak digeluti wanita adalah profesi sebagai pengemudi ojek online.

"Awal saya memilih jadi ojol itu karena sulitnya dapat kerjaan, udah coba lamar kesana kesini tapi gak ada respon atau panggilandari tempat kerja itu. Tantangan jadi ojol wanita itu yang pertama memang kondisi fisik gak sekuat pria pada umumnya, terus juga kalau dapat orderan antar jemput pria yang genit itu suka digodain, mau gimanapun tetap jalanin aja karena kita niat cari uang untuk mencukupi kehidupan sehari-hari," terang Novitasari.

Selain kisah perjuangan menjadi ojol tersebut, wanita yang berdomisili di Kelurahan Duren Tiga, Jakarta Selatan juga memiliki cerita tentang pengalaman dirinya selama menjadi peserta JKN-KIS. Novi menjelaskan ia terdaftar sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 1 mulai dari tahun 2014, sejak BPJS Kesehatan resmi berdiri. Novi terdaftar menjadi peserta JKN-KIS bersama dengan almarhumah ibunya sampai tahun 2017 dan hingga sekarang ia terdaftar sebagai peserta seorang diri.

"Jadi selama ini sebagai peserta JKN-KIS saya dan sebelum almarhumah ibu wafat tahun 2017 lalu sudah sangat sering terbantu dengan program ini, terutama almarhumah ibu yang punya riwayat sakit jantung mulai tahun 2016, setiap dua minggu sekali kami rutin ke rumah sakit untuk kontrol. Kalau dihitung-hitung semua biaya pelayanan, pemeriksaan dan obatnya, jujur saya gak sanggup bayar karena uang yang kami dapat cuma dari hasil narik ojol saya setiap hari yang nominalnya tidak pasti," tambah Novi.

Novi mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program JKN-KIS, karena selama ini sudah banyak membantu dirinya dan almarhumah ibunda tercinta, setahun menjalani pengobatan bersama JKN-KIS tidak ada satu rupiahpun yang keluar dari kantong Novi, meski Ibunda sudah tiada Novi tidak pernah putus asa untuk menjadi peserta JKN-KIS tetapi lebih sadar betapa besar manfaat Program JKN-KIS dalam hal pembiayaan pengobatan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top