Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Energi Terbarukan - Peran Swasta Dibutuhkan untuk Pacu Investasi Bauran EBT

Biaya Investasi PLTS Kian Kompetitif

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah akan mengandalkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk menurunkan efek gas rumah kaca (GRK). Investasi PLTS skala besar sangat berkontribusi meningkatkan bauran energi.

Ironisnya, bauran energi baru dan terbarukan (EBT) saat ini baru mencapai 11,2 persen, masih jauh di bawah target 23 persen pada 2025. Potensi EBT yang mencapai lebih dari 400 gigawatt (GW) pun baru dimanfaatkan sebesar 10 GW atau sekitar 2,5 persennya.

Karena itu, pemerintah mengaku telah menyusun Grand Strategi Energi Nasional (GSEN) untuk memacu bauran EBT di Tanah Air. Dalam strategi tersebut, dipetakan rencana penambahan kapasitas pembangkit EBT sebesar 38 GW, hingga 2035, melalui upaya percepatan substitusi energi primer/ final, konversi energi primer fosil, penambahan kapasitas EBT, dan pemanfaatan EBT nonlistrik/ non-BBN.

"Untuk mencapai target tersebut, pemerintah memprioritaskan pengembangan energi surya karena biaya investasinya yang sekarang semakin kompetitif, semakin murah, dan waktu pelaksanaannya bisa lebih cepat dan memiliki sumber yang cukup banyak," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, di Indonesia, Selasa (10/8).

Arifin mengungkapkan prioritas pengembangan PLTS di Indonesia bertumpu pada tiga program, meliputi PLTS Rooftop, PLTS Skala Besar di area bekas tambang dan lahan nonproduktif, serta PLTS Terapung.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top