Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Keuangan I Penerimaan Negara Turun dan Defisit APBN 2024 Meningkat

BI Tidak Berdaya Hadapi Kondisi Moneter dan Fiskal yang Lemah

Foto : Koran Jakarta /M Fachri

Bank In­donesia (BI)

A   A   A   Pengaturan Font

Rencana menaikkan rasio utang menjadi 50 persen menunjukkan tim pemerintahan baru sedang bingung, bahkan panik untuk bisa memenuhi janji kampanyenya terkait makan siang gratis dan susu gratis. "Namun demikian, mengatasi permasalahan tersebut dengan meningkatkan defisit APBN dan menaikkan rasio utang menjadi 50 persen malah menjadi bumerang. Kurs rupiah malah anjlok," pungkasnya.

Tidak Signifikan

Gubernur BI, Perry Warjiyo, saat ditemui wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (14/6), mengatakan kurs rupiah terhadap dollar AS sangat stabil dan menjadi salah satu mata uang dengan nilai tukar terbaik di dunia. "Rupiah kita sangat stabil, salah satu yang terbaik di dunia," kata Perry.

Menurut Perry, depresiasi rupiah terhadap dollar AS masih dalam posisi yang rendah karena Bank Indonesia juga terus melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar.

Pada kesempatan yang berbeda, pakar ekonomi dari Universitas Airlangga, Muhamad Said Fathurrohman, mengatakan dinamika resesi di AS tidak akan memiliki dampak global yang signifikan, seperti krisis finansial global yang pernah terjadi sebelumnya.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top