Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Keuangan I Penerimaan Negara Turun dan Defisit APBN 2024 Meningkat

BI Tidak Berdaya Hadapi Kondisi Moneter dan Fiskal yang Lemah

Foto : Koran Jakarta /M Fachri

Bank In­donesia (BI)

A   A   A   Pengaturan Font

Alasan yang disampaikan pun sangat valid. Morgan Stanley menyoroti kondisi moneter dan fiskal Indonesia yang terus melemah dan sudah masuk tahap bahaya bagi perekonomian Indonesia ke depan. "Pernyataan Morgan Stanley sejalan dengan analisis saya minggu lalu berjudul Moneter dan Fiskal Babak Belur: Krisis Ekonomi Semakin Dekat," papar Anthony.

Data ekonomi juga menunjukkan ekonomi Indonesia memang sedang memburuk. Berdasarkan hasil Survei Konsumen terbaru Bank Indonesia yang dirilis baru-baru ini menunjukkan tingkat keyakinan masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke depan anjlok. Pendapatan masyarakat kelas menengah bawah tergerus.

Dari sisi fiskal, jelasnya, penerimaan perpajakan (pajak, bea, dan cukai) selama empat bulan pertama turun signifikan, sekitar 8 persen, dibandingkan tahun lalu. Karena itu, defisit APBN 2024 dan utang pemerintah dipastikan akan meningkat.

Di tengah situasi yang sedang memburuk, terdengar kabar pemerintahan Presiden terpilih akan meningkatkan rasio utang pemerintah terhadap PDB (dari 39 persen saat ini) menjadi 50 persen dalam lima tahun ke depan. Artinya, ketentuan atau UU yang membatasi defisit APBN sebesar maksimal 3 persen dari PDB akan dinaikkan.

"Berita ini seperti menyiram bensin ke dalam bara api yang langsung berkobar menjadi api ganas. Kurs spot rupiah langsung anjlok, mendekati 16.500 per dollar AS menjelang penutupan transaksi akhir pekan," kata Anthony.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top