Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Lalu Lintas Devisa l Bank Sentral Tetap Fokus untuk Menerapkan Kebijakan Antisipatif

BI Tak Perketat Kontrol Modal Asing

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sejak awal tahun, Indonesia memang mendapat tekanan kencang arus modal keluar karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve AS (The Fed), dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS, tenor 10 tahun. Nilai tukar rupiah pernah melemah hingga 4,5 persen secara tahun kalender sejak awal tahun hingga 21 Mei 2018.

Namun, sejak Perry memegang kendali BI dan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin sebanyak dua kali dalam tempo dua pekan, rupiah berangsur menguat hingga dua persen dan kembali ke level psikologis 13.900 rupiah per dollar AS.

"Perhitungan 13 triliun rupiah sejak 24 Mei 2018, inflow masuk, khususnya ke surat berharga negara, obligasi, dan saham," ujar dia. "Kami akan terapkan kebijakan yang pre-emptive, ahead of the curve, dan frontloading," tambah dia.

Pemberian Insentif

Sebelumnya, bankir menilai pemberian insentif atau keringanan kepada investor dinilai sangat diperlukan agar mereka tetap mau mengelola dananya dalam bentuk dollar AS di dalam negeri. Pendekatan itu dimaksudkan agar investasi, terutama berdenominasi dollar AS tidak mudah keluar (outflow) apabila terjadi guncangan di pasar global.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top