![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
BI Siap Bantu Jaga Geliat Ekonomi Jakarta
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar.
Foto: bi.go.idJAKARTA – Untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Jakarta di berbagai sektor agar tetap tinggi, inklusif, dan berkelanjutan diperlukan sinergi dengan institusi-institusi, seperti Bank Indonesia (BI). “BI Jakarta siap memperkuat sinergi dengan Pemerintah Provinsi Jakarta menjaga pertumbuhan ekonomi,” tutur Kepala Perwakilan BI Jakarta, Arlyana Abubakar, Kamis (6/2).
Menurutnya, sinergi ini juga penting dalam rangka mewujudkan Jakarta sebagai kota global berdaya saing seperti dicita-citakan. “Ke depan, Kantor Perwakilan BI Jakarta akan terus memonitor perkembangan berbagai indikator perekonomian baik tingkat daerah, nasional, maupun global,” tandasnya.
Adapun merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta, perekonomian Jakarta tumbuh sebesar 5,01 persen pada triwulan IV-2024 dibandingkan triwulan sebelumnya, 4,93 persen (year on year/yoy). Ekonomi Jakarta memiliki pangsa pasar 16,48 persen terhadap nasional.
Dari sisi permintaan, pertumbuhan terutama ditopang konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor. Kemudian dari sisi lapangan usaha (LU) utama, pertumbuhan terutama didorong oleh LU perdagangan, LU konstruksi, LU informasi dan komunikasi (Infokom), serta LU industri pengolahan.
Berdasarkan perkembangan tersebut, secara keseluruhan tahun 2024, ekonomi Jakarta tumbuh 4,90 persen (kumulatif/c to c). Ini sedikit lebih rendah dari tahun 2023 yang mencapai sebesar 4,96 persen (c to c) dan sedikit di bawah nasional 5,03 persen (c to c).
Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi sebesar 5,14 persen (yoy), meski sedikit lebih rendah dari triwulan sebelumnya, 5,26 persen (yoy). Tingginya pertumbuhan ditopang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Natal dan Tahun Baru. “Juga berlangsungnya berbagai kegiatan dan MICE pada akhir tahun,” ujar Arlyana.
Sementara itu, investasi tumbuh tinggi sebesar 7,54 persen (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya, 4,27 persen (yoy).
Arylana menyatakan bahwa meningkatnya pertumbuhan terutama didorong oleh investasi bangunan. Hal ini sejalan dengan berlanjutnya berbagai proyek strategis pemerintah dan swasta yang bersifat multitahun.
Kinerja Ekspor
Selanjutnya, ekspor juga mencatatkan peningkatan menjadi sebesar 14,66 persen (yoy) dari triwulan sebelumnya, 13,40 persen (yoy). Hal ini didorong oleh terus membaiknya ekspor produk otomotif. Selain itu, peningkatan ekspor untuk komoditas lainnya seperti pakaian dan aksesorinya. Ada juga produk kimia serta logam mulia dan perhiasan atau permata.
Sementara itu, konsumsi pemerintah tercatat tumbuh melambat menjadi 5,20 persen (yoy), dari triwulan sebelumnya, 11,85 persen (yoy). Perlambatan terutama bersumber dari front-loading pada awal tahun, utamanya terkait belanja Pemilu.
Dari sisi LU, Arlyana menuturkan, pertumbuhan terutama ditopang LU Perdagangan yang tumbuh tinggi 7,26 persen (yoy). Meski ini cukup tinggi, masih juga sedikit lebih rendah dari triwulan sebelumnya, 7,96 persen (yoy). Pertumbuhan didukung oleh tingginya aktivitas masyarakat saat HBKN Nataru.
Selanjutnya, LU konstruksi juga menjadi penopang dengan pertumbuhan sebesar 9,39 persen (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya, 5,65 persen (yoy). “Hal ini sejalan dengan investasi yang juga tumbuh tinggi,” jelas Arlyana. LU infokom tumbuh 4,36 persen (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya, 4,27 persen (yoy). Peningkatan didorong tingginya penggunaan data dan internet saat HBKN Nataru.
- Baca Juga: Bekasi Kenalkan Pola Makan B2SA
- Baca Juga: Para Pejabat Depok Studi Banding ke Medan
Kemudian, LU industri pengolahan juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,35 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dari triwulan sebelumnya 1,33 persen (yoy).
Berita Trending
- 1 Kepala Otorita IKN Pastikan Anggaran untuk IKN Tidak Dipangkas, tapi Akan Lapor Menkeu
- 2 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 3 SPMB Harus Lebih Fleksibel daripada PPDB
- 4 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...
- 5 Polemik Pagar Laut, DPR akan Panggil KKP