BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Bias ke Bawah
Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti, yang diminta pendapatnya sepakat dengan Gubernur BI, meskipun beberapa lembaga seperti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi lebih pesimis.
"Pertumbuhan ekonomi diprediksi sekitar 4,3 persen. Mengingat resesi global sebagai akibat dampak pandemi dan perang Russia Ukraina," kata Esther yang juga sebagai Direktur Program Indef.
Inflasi, jelasnya, tidak hanya melanda Indonesia, tetapi sudah merambah hampir semua negara. Masalahnya, inflasi yang terjadi dari sisi supply atau cost push inflation itu lebih sulit menyelesaikannya.
Inflasi dari supply, jelasnya, akan mendorong kondisi stagflasi atau pertumbuhan stagnan dan inflasi cenderung naik. "Oleh karena itu, dia berharap BI harus lebih berhati-hati untuk menjaga stabilitas moneter.
Dihubungi terpisah, Pengamat Ekonomi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Aloysius Gunadi Brata, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini memang tidak mudah untuk sesuai dengan proyeksi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya