BI-PBoC Tingkatkan Nilai "Swap"
Peningkatan nilai perjanjian pertukaran bilateral dalam mata uang lokal antara RI dan Tiongkok menunjukkan komitmen kedua bank sentral menjaga stabilitas keuangan di tengah gejolak global.
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dan bank sentral Tiongkok atau People's Bank of China (PBoC) memperpanjang sekaligus meningkatkan nilai perjanjian pertukaran bilateral dalam mata uang lokal (Bilateral Currency Swap Arrangement/ BCSA).
Peningkatan nilai itu dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi domestik, terutama untuk mengantisipasi tekanan dari ketidakpastian ekonomi global.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam keterangan di Jakarta, Senin (19/11), mengatakan nilai kesepakatan BCSA ditambah dari 100 miliar yuan atau setara 15 miliar dollar AS, menjadi 200 miliar yuan atau setara 30 miliar dollar AS.
"Perjanjian ini merefleksikan penguatan kerja sama moneter dan keuangan antara BI dan Bank Sentral Tiongkok sekaligus menunjukkan komitmen kedua bank sentral untuk menjaga stabilitas keuangan di tengah berlanjutnya ketidakpastian di pasar keuangan global," kata Perry.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya