Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
DISKONTO

BI Imbau Masyarakat Segera Tukarkan Uang Lama

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Solo - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Surakarta mengimbau masyarakat segera menukarkan uang lama atau tahun emisi 1999 seiring dengan masa berlakunya yang berakhir tahun ini.

"Batasnya sampai akhir tahun ini, saat ini kami masih menerima penukaran uang tahun emisi 1999. Setelah akhir tahun, kami tidak bisa melayani penukaran tersebut," kata Kepala BI Kantor Perwakilan Surakarta Bandoe Widiarto di Solo, Jawa Tengah, Selasa (10/7). Menurut dia, jika masa berlaku habis maka uang tersebut juga tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah.

Dia mengatakan tahapan penarikan uang rupiah tersebut sebelumnya sudah dilakukan melalui perbankan. "Meski demikian untuk penukarannya hanya dapat dilakukan di Kantor BI karena waktu yang tersedia sudah mendekati batas terakhir masa berlakunya," katanya. Dia mengatakan untuk layanan penukaran dilakukan dua kali dalam satu minggu, yaitu setiap hari Selasa dan Kamis.

Sementara itu di bagian lain, BI Kantor Perwakilan Jawa Barat (Jabar) memprediksikan kinerja penjualan eceran di Jawa Barat (Jabar) meningkat pada Juni 2018 didorong tingginya permintaan di tengah libur lebaran yang cukup panjang. Hal itu ditunjukkan oleh angka perkiraan IPR (Indeks Penjualan Ril) yang meningkat dan berada pada level 234,7.

Kondisi ini sejalan dengan indikator penghasilan yang tercermin dari Indeks Penghasilan saat ini pada hasil Survei Konsumen Jawa Barat bulan Juni 2018, meningkat dari 119,2 menjadi 122,9 pada Juni 2018. Secara tahunan, kinerja penjualan eceran diprediksi mengalami pertumbuhan sebesar minus 26,9% (yoy).

"Hal tersebut dikarenakan IPR mayoritas kelompok barang diprediksi meningkat tetapi memiliki pertumbuhan tahunan yang negatif," ujar Deputy Kepala Bank Indonesia Jabar Ismet Inono, Selasa (10/7). Disebutkan, penjualan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau tumbuh minus 32,5 persen.

Kelompok Sandang minus -30,4 persen, Kelompok Peralatan dan Komunikasi minus -24,2 persen, Kelompok Barang Lainnya minus 24,1 persen, Kelompok Peralatan Rumah Tangga Lainnya minus 19,6 persen, Kelompok Bahan Bakar Kendaraan minus 6,3 persen.

tgh/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top