Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Beternak Ayam Bahagia di Penjara Yogya, Hasilnya Dijual ke Petugas Lapas dan Pengunjung

Foto : Istimewa

Mahasiswa pendamping penghuni Lapas.

A   A   A   Pengaturan Font

Seperti diketahuiLapas Kelas IIB Sleman merupakan lembaga penegak hukum yang bekerja di bawah Kementerian Hukum dan HAM DIY yang memiliki total kapasitas warga binaan sejumlah 225 orang laki-laki dewasa dengan tingkat kejahatan medium. Lapas memberikan pelatihan kemandirian dan peningkatan keterampilan di lahan terbuka milik Lapas atau yang dinamakan Kampung Asimilasi.

Beberapa program pelatihan yang diberikan antara lain di bidang jasa, pertanian, manufaktur, dan peternakan. Beberapa program telah berkembang pesat, tetapi mereka masih seringkali mengalami kegagalan dalam pelatihan bidang peternakan karena kurangnya pemahaman manajemen beternak yang baik dan benar.Salah satunyakandang yang berada di Kampung Asimilasi menjadi terbengkalai dan transfer ilmu pengetahuan di bidang peternakan kepada warga binaan menjadi terhambat.

Pasca pelatihan, menurut Dio,warga binaansudahdapat beternak secara mandiri.Bahkanayam yang dipelihara telah bertelur dan produktivitasnya terus meningkat."Produktelur mulai dijual kepada petugas Lapas lainnya dan tamu yang berkunjung. Hasil penjualan telur digunakan untuk memenuhi biaya pakan dan perawatan," katanya.

Tidak hanya itu,Dio bersama kawan-kawannya juga sedang menghubungkan warga binaan Lapas dengan Plaza Agro Fakultas Peternakan UGM sebagai tempat untuk memasarkan telur. Selain itu, Dio juga memberikantraining of trainerkepada petugas Lapas yang telah mengikuti pelatihan ini agar dapat menjadi fasilitator bagi warga binaan lainnya.

Kepala Lapas Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kabupaten SlemanKusnan, pendampingan yang diberikan oleh timmahasiswa UGM diharapkan dapat menularkan pengetahuan akan budidaya ayam bahagia baik kepada pembimbing maupun warga binaan serta ke depan diharapkan mahasiswa dapat membuat terobosan baru lagi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top