Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Matthew S Levatich, Presiden dan Chief Executive Officer Harley-Davidson Inc

Bersaing dengan Keunggulan

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Di bawah ancaman krisis minyak dan gelombang transisi menuju energi terbarukan, Harley- Davidson justru mengeluarkan tipe baru dengan versi mesin berpenggerak tenaga listrik.

Harley-Davidson Motor Company adalah produsen sepeda motor asal Amerika Serikat (AS) yang bermarkas di Milwaukee, Wisconsin. Perusahaan publik ini adalah salah satu dari tiga pembuat sepeda motor AS yang masih tersisa, selain Victory dan Cleveland & Cyclewerks Perusahaan yang didirikan oleh William S. Harley dan Arthur Davidson pada 1903 ini sempat menjadi pembuat sepeda motor terbesar di dunia selama periode akhir Perang Dunia I hingga tahun 1928.

Sebagai barang mewah, produk-produk Harley Davidson telah dikenal luas di seluruh dunia. Perusahaan berkembang menjadi grup, Harley-Davidson, Inc. sebagai perusahaan induk untuk Harley-Davidson Motor Company (HDMC), dan Harley- Davidson Financial Services (HDFS). Pada 2004, Harley- Davidson, Inc. mencatatkan keuntungan 5.015 juta dolar AS, dan telah berhasil masuk daftar S&P 500.

Presiden dan Chief Executive Officer, Harley-Davidson Inc, Matthew S Levatich, mengatakan perusahaan berusaha mempertahankan pertumbuhan bisnis internasional hingga 50 persen dari volume tahunan. Menurutnya, Harley Davidson (HD) memiliki peluang berkembang yang luar biasa di pasar, dan terus tumbuh secara internasional, terutama pada kekuatan merek HD yang sama kuatnya dengan AS.

"Salah satu kekuatan inti terbesar kami adalah dan akan terus memberikan pengembalian keuangan yang sangat baik pada para pemegang saham kami," ujarnya di situs www.harleydavidson. com.

Matthew S Levatich lahir di Rumah Sakit Tompkins County, Ithaca, New York, pada 7 Januari 1965. Di kota itu, Levatich mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Caroline, DeWitt Junior High School, dan Ithaca High School. Selanjutnya, Levatich berhasil meraih gelar sarjana teknik mesin dari Rensselaer Polytechnic Institute, serta gelar master dalam manajemen teknik, dan gelar MBA dalam bidang pemasaran, keuangan, dan perilaku organisasi dari Northwestern University. Saat ini, dia tinggal bersama istri, Brenda Levatich, dan kedua anak laki-lakinya di Mequon, Wisconsin.

Sebelum bergabung dengan Harley-Davidson, dia memegang posisi di bidang teknik dan manajemen manufaktur di FMC Corporation dan Albany International Corporation. Levatich bergabung dengan Harley-Davidson pada 1994. Kariernya menanjak cepat, berbagai posisi strategi sempat dia jalan, termasuk Presiden dan Chief Operating Officer Harley- Davidson Motor Company, Wakil Presiden dan General Manager bisnis suku cadang dan aksesori motor, Wakil Presiden ManajemenMaterial, dan Presiden dan Direktur Utama MV Agusta.

Selain menduduki posisi di dewan direksi Harley-Davidson, Inc, Levatich juga menjadi salah satu dewan direksi untuk Emerson, perusahaan manufaktur dan teknologi global yang berbasis di St. Louis, serta di dewan penasihat eksekutif Master of Management Northwestern dan Program Manufaktur. Dia menjabat sebagai presiden dan CEO Harley-Davidson sejak Mei 2015.

Seperti perusahaan-perusahaan AS lainnya, HD juga ikut terseret pusaran perang dagang AS, yang diinisiasi Presiden Donald Trump. Akibat kenaikan tarif impor baja AS, perusahaan berusia 117 tahun itu berencana memindahkan sebagian pabrik ke luar negeri. Langkah itu dimaksudkan untuk menghindari pembalasan tarif Eropa. Ketegangan itu menyebabkan saham HD turun 6,4 persenmenjadi 41 dolar 37 sen AS.

Dalam pernyataannya, Levatich menyampaikan HD tidak berniat terlibat dalam perselisihan atau masuk ke dalam sorotan politik. Rencana kepindahan pabrik semata upaya untuk meminimalkan dampak bisnis sambil menjaga semangat dan kesetiaan konsumen.

Menurut dia, preferensi perusahaan sangat jelas, yakni tetap memproduksi di Amerika Serikat. Satu-satunya alasan HD akan menginvestasikan sebaliknya agar memiliki peluang untuk bersaing di pasar yang membebani produk dengan tarif tinggi.

"Pada 2017, kami menjual sepeda motor di 103 negara dan 94 persennya diproduksi di pabrik AS. Kami bersaing dalam keunggulan kami di seluruh dunia dan kompetitif dengan apa yang dunia tawarkan ketika perdagangan berada pada level yang sama. Rencana ini dirancang untuk mengilhami penumpang dan mengembangkan serta mempertahankan Harley- Davidson selama 115 tahun ke depan, dan seterusnya," ujarnya.

Tekad Levatich membawa Harley- Davidson tetap dicintai konsumen dan terus mengarungi waktudengan produk dan inovasi baru, makin nyata. Di bawah ancaman krisis minyak, dan gelombang transisi menuju energi terbarukan, baru-baru ini dia mengumumkan untuk mempercepat produksi generasi penerus Harley- Davidson, yaitu versi mesin berpenggerak tenaga listrik. Bagi HD, konsep motor listrik bukan hal baru, mengingat perusahaan itu sempat mengenalkan 'LiveWire', sebuah motor listrik konsep pada 2014.

Menurut Levatich, rencana produksi motor listrik harus segera dipercepat, seiring pergeseran pasar otomotif mesin berbahan bakar minyak ke listrik pada 2019. HD telah membangun pusat riset dan pengembangan motor listrik di Silicon Valley, California. Fasilitas itu akan mengembangkan model sepeda motor listrik dan teknologi baterai, sekaligus merancang desain sepeda motor yang sesuai dengan minat pasar di masa depan.

Dia berharap HD mampu memperluas portofolio produk kendaraan listrik, melalui produk yang lebih ringkas, untuk masuk ke pasar pada 2022.

"Saat LiveWire dipamerkan, lebih dari 12 ribu pengendara menanyakan kapan motor itu akan diproduksi. Proyek ini kami siapkan untuk dipasarkan dalam waktu 18 bulan," pungkas dia. CNBC/bussinesinsider/selocahyo/AR-2

Komentar

Komentar
()

Top