Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Berpotensi Kembali Menguat

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatannya hari kedua pekan ini. Selain data surplus neraca perdagangan nasional, pergerakan IHSG bakal dipengaruhi pendekatan pelaku pasar untuk menunggu alias wait and see terkait perkembangan kenaikan plafon utang atau debt ceiling di Amerika Serikat (AS).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan terjadi technical rebound karena IHSG telah menutup gap-nya. Dia memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (16/5), bergerak cenderung menguat dengan support di level 6.656 dan resistance di level 6.753.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/5), ditutup menguat seiring dengan surplus neraca perdagangan Indonesia periode April 2023. IHSG ditutup menguat 3,98 poin atau 0,06 persen ke posisi 6.711,74. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,77 poin atau 0,30 persen ke posisi 934,99.

"Ekspor dalam negeri melanjutkan kinerja kontraktif, bahkan pelemahannya lebih dalam hingga minus 29,4 persen pada April 2023. Hal yang sama terjadi pada kinerja impor yang sebesar minus 22,32 persen dimana pelemahan kinerja menjadi lebih dalam. Meski demikian, neraca dagang masih mencetak surplus," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 3,94 miliar dolar Amerika Serikat (AS) periode April 2023, atau tiga tahun secara berturut-turut neraca perdagangan mengalami surplus. Surplus tersebut dibentuk dari nilai ekspor periode April 2023 sebesar 18,03 miliar dolar AS dan nilai impor sebesar 15,35 miliar dolar AS.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top