Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
PREDIKSI RUPIAH

Berpotensi Menguat Terbatas

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berbalik menguat awal pekan ini meskipun bersifat terbatas. Selain fluktuasi komoditas global, pergerakan IHSG bakal dipengaruhi rilis suku bunga acuan sejumlah negara, seperti Tiongkok dan Amerika Serikat (AS).

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Senin (18/3), bergerak menguat terbatas dengan level support 7.238 dan level resistance 7.240. Menurutnya, pelaku pasar menanti rilis suku bunga acuan dari bank sentral Tiongkok (PBoC), Bank Indonesia (BI), dan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed. Sentimen lainnya adalah pergerakan harga komoditas global.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (15/3) sore, ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 105,26 poin atau 1,42 persen ke posisi 7.328,04, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 14,12 poin atau 1,40 persen ke posisi 997,46.

"Bursa regional Asia terkoreksi setelah rilisnya data Indeks Harga Produsen (IHP) Amerika Serikat (AS) periode Februari 2024 yang tercatat naik 0,6 persen month to month (mtm), setelah sebelumnya meningkat 0,3 persen (mtm) pada Januari, atau melebihi ekspektasi kenaikan 0,3 persen (mtm)," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Secara tahunan IHP melonjak 1,6 persen year on year (yoy), setelah sebelumnya meningkat 1,0 persen (yoy) pada Januari 2024, sehingga membuat pasar bertanya-tanya apakah The Fed mungkin menunggu lebih lama dari perkiraan untuk memangkas suku bunga acuannya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top