Berpotensi Menguat Terbatas
Sehingga, kedua data ini memberikan sinyal bahwa bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) tidak merasa perlu memangkas suku bunga secara agresif mengingat kondisi pasar tenaga kerja AS yang masih sehat.
Para pelaku pasar di bursa berjangka memprediksi penurunan suku bunga sebesar 33 bps pada perremuan kebijakan The Fed pada November yang akan datang, turun dari 44 bps minggu lalu.
Di pasar komoditas, harga kontrak berjangka (Futures) minyak mentah memperpanjang kenaikan menjadi tiga hari beruntun dengan harga kontrak berjangka minyak jenis Brent dan WTI masing masing naik naik 0,46 pesen dan 0,39 persen.
Investor di Asia hari ini menunggu rilis data Services PMI dari Australia dan Jepang di tambah lagi dengan rilis data PMI Singapura serta data Neraca Perdagangan Australia Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham.
Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya