Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpotensi Menguat Lanjutan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pergerakan rupiah diperkirakan relatif stabil, hari ini (31/3), dengan kecenderungan berpotensi menguat lanjutan. Rilis data ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan inflasi di dalam negeri akan menjadi perhatian pelaku pasar.

Analis DCFX Futures Lukman Leong menilai pelaku pasar cenderung menunggu atau wait and see, menjelang pengumuman data tenaga kerja AS, tenaga kerja nonfarm payroll (NFP) dan rilis data inflasi Indonesia, besok (1/4).

Data NFP akan menentukan apakah ekonomi AS akan bertahan di tengah kenaikan suku bunga The Fed yang super agresif. Sedangkan data inflasi nasional penting untuk mengetahui daya beli masyarakat di tengah pemulihan ekonomi dalam negeri.

Lukman memproyeksikan nilai tukar rupiah dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Kamis (31/3), berada di rentang 14.300 -14.425 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (30/3) sore, menguat 26 poin atau 0,18 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.344 rupiah per dollar AS.

"Perundingan antara Russia dan Ukraina kemarin di Turki memberikan optimisme potensi de-eskalasi di Russia," ujar Kepala Ekonom PermataBank Josua Pardede di Jakarta.

Russia mengusulkan akan menarik operasi militer dari Ukraina bagian Utara sehingga mendorong permintaan aset berisiko. Dengan sentimen tersebut, Josua menyebutkan rupiah bersama mata uang Asia lainnya diperdagangkan menguat terhadap dollar AS hari ini, di tengah pelemahan kinerja dollar AS terhadap mata uang utama yang terindikasi dari indeks dollar yang turun hingga level 98.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top