Berpotensi Melemah Awal Pekan

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah awal pekan ini, jelang gelaran pemilihan umum (pemilu) 2024. Pergerakan rupiah bakal dipengaruhi sentimen eksternal dan internal.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong melihat rupiah masih akan tertekan di tengah sikap antisipatif pelaku pasar saat pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) pada 14 Februari mendatang. Selain itu, lanjutnya, pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS) dan data neraca perdagangan serta penjualan ritel Indonesia.

Lukman kurs rupiah terhadap dollar AS bergerak di kisaran 15.600-15.900 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan melemah.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada akhir perdagangan di Jakarta, Rabu (7/2), ditutup menguat 95 poin atau 0,60 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.635 rupiah per dollar AS. Penguatan rupiah dipengaruhi sentimen kebijakan suku bunga AS atau Fed Funds Rate (FFR).

"Kinerja rupiah menguat didukung oleh sentimen dari dollar AS yang melemah," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva di Jakarta.
Halaman Selanjutnya....