Berpotensi Kembali Melemah Hari Ini (9/1)
Foto: ISTIMEWAJAKARTA – Sentimen eksternal diperkirakan masih dominan menekan pergerakan rupiah.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong melihat investor mencermati data pekerjaan Amerika Serikat (AS) meliputi ADP Employment Change dan klaim pengangguran tadi malam. Selain itu, investor menantikan rilis hasil rapat bank sentral AS (The Fed) untuk menentukan arah kebijakan moneter ke depan, sementara dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan laporan hasil survei Bank Indonesia (BI) soal data indeks kepercayaan konsumen.
Karenanya, Lukman memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Kamis (9/1), kembali melemah di kisaran 16.150 – 16.300 rupiah per dollar AS.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan, Rabu (8/1) sore, melemah 68 poin atau 0,42 persen dari sehari sebelumnya menjadi 16.211 rupiah per dollar AS. Pelemahan tersebut dipengaruhi penguatan data ekonomi AS dari sektor jasa dan pasar tenaga kerja yang menguat.
“Pembukaan Pekerjaan JOLTS AS pada November 2024 naik menjadi 8,10 juta dari 7,84 juta, melampaui estimasi 7,74 juta. Data pembukaan pekerjaan yang lebih tinggi menyiratkan pasar tenaga kerja yang lebih ketat di AS,” ujar Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede di Jakarta.
Berita Trending
- 1 Pemerintah Percepat Pembangunan Sekolah Rakyat
- 2 TNI AD Telah Bangun 3.300 Titik Air Bersih di Seluruh Indonesia
- 3 Athletic Bilbao dan Barca Perebutkan Tiket Final
- 4 Program Makan Bergizi Gratis Harus Didanai Sepenuhnya Dari APBN/D
- 5 DJP Kalselteng Capai Target Penerimaan Pajak Empat Tahun Berturut-turut
Berita Terkini
- Bapanas: Harga Pangan Jumat Turun, Cabai Rawit Merah Rp66.690 per Kg
- Perhatian Pasar Masih Tertuju pada The Fed, Cek Prediksi IHSG Jelang Akhir Pekan
- Soal Libur Ramadhan, Disdik DKI Tunggu Kebijakan Pusat
- Pecah Rekor MURI, Perpusnas Gedung Perpustakaan Tertinggi di Dunia
- BMKG: Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Ringan pada Jumat Pagi