Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Berpeluang Melemah Lajutan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelemahan rupiah diperkirakan masih berlanjut pada awal pekan ini. Depresiasi tersebut dipengaruhi sejumlah faktor, terutama kekhawatiran penyebaran varian baru Covid-19 Omicron dan peningkatan ekspektasi pasar terhadap langkah hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Pelaku pasar memandang laporan penggajian tidak benar-benar mengubah rencana The Fed mempercepat pengurangan pembelian asetnya (tapering) dan mungkin menaikkan suku bunga beberapa kali tahun depan meskipun ada ancaman Omicron. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan data penggajian (payrolls) nonpertanian meningkat 210.000 pekerjaan bulan lalu, di bawah prediksi ekonom sebesar 550.000 pekerjaan.

"Meskipun laporan penggajian beragam hari ini, kami pikir gambaran yang lebih besar tetap bahwa tekanan inflasi berkelanjutan di AS kemungkinan akan mendukung normalisasi kebijakan yang lebih cepat oleh Fed dan menjaga dollar tetap kuat," kata ekonom pasar di Capital Economics, Jonathan Petersen.

Seperti diketahui, ekspektasi pengetatan moneter oleh The Fed melalui kenaikan suku bunga acuan (FFR) meningkat. Sebelumnya, peluang kenaikan FFR sebesar 74, namun probabilitas itu mencapai setinggi 86 persen setelah rilis laporan pekerjaan.

Pada perdagangan akhirn pekan lalu waktu New York, AS, indeks dollar naik tipis di 96,146. Sementara itu, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (3/12) sore, melemah 22 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.420 rupiah per dollar AS.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top