Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bernavigasi Tanpa Kompas

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Untuk mengetahui arah utara adalah salah satu syarat paling dasar untuk bernavigasi di laut lepas karena memungkinkan pelaut mengetahui ke arah mana dia menuju (utara, selatan, timur, barat). Keterampilan navigasi Romawi dipelajari dari Fenisia, pendahulu dari bangsa Kartago.

Tentu saja pada masa Kekaisaran Romawi instrumen navigasi seperti GPS atau bahkan kompas belum ada. Ketika kompas sudah digunakan di Tiongkok pada abad ke-2 sebelum masehi (SM), namun alat ini baru muncul di Eropa pada abad ke-14 masehi.

Untuk mengetahui arah utara adalah salah satu syarat paling dasar untuk bernavigasi di laut lepas karena memungkinkan pelaut mengetahui ke arah mana dia menuju (utara, selatan, timur, barat). Keterampilan navigasi Romawi dipelajari dari Fenisia, pendahulu dari bangsa Kartago.

LamanRoma Vitaemenyebut, orang Fenisia telah mempelajari astronomi dari orang Kasdim dari negara Kasdim, sebuah negara semit yang terletak di ujung tenggara Mesopotamia. Negara itu ada dari akhir abad ke-10 atau awal abad ke-9 hingga pertengahan abad ke-6 SM.

Menurut Gaius Plinius Secundus atau dikenal dengan Pliny, orang Romawi menerapkan pengetahuan astronomi Fenisia pada navigasi di laut untuk menjadi pelaut terbaik di masanya. Misalnya, pelaut Fenisia mengetahui bahwa konstelasi Ursa Minor mengorbit Kutub Utara langit dalam lingkaran yang lebih sempit daripada Ursa Major dan menggunakan Ursa Minor untuk memberi arah utara yang lebih tepat.

Ada cara lain yang kurang akurat untuk memperkirakan arah. Misalnya, pelaut Romawi akan melihat matahari pada siang hari atau memperkirakan arah relatif terhadap angin dan ombak.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top