Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Engelhard (Al) Sundoro, Managing Director Garmin South Asia

Bermula dari Cinta pada Air

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kecintaannya kepada air membuatnya tertarik untuk masukperusahaan yang bergerak di bidang perkapalan dan menjajakan produk terkait marine.

Banyak orang tidak cocok bekerja di air, tapi Engelhard Sundoro sebaliknya. Kecintaannya pada air membuatnya jadi direktur pelaksana Garmin Asia, sebuah jabatan yang membuat 90 persen waktunya dihabiskan berkeliling Asia.

Di tengah kesibukkannya, dia masih tetap meluangkan waktu berenang, berlari, menyelam, dan memancing. "Saya suka olahraga air, renang, surfing, diving, dan fishing. Di mana saya tinggal, saya suka air. Tapi belakangan, saya suka running juga," ujar Al, demikian ia biasa dipanggil.

Kecintaannya kepada air membuatnya tertarik untuk masukperusahaan yang bergerak di bidang perkapalan. Sebelum masuk pada divisi perkapalan Garmin, ia terlebih dulu bekerja di divisi perkapalan Motorola. "Dari personality saya suka engineering. Saya senang dengar problem and solution," imbuh Al yang memiliki dua paten teknologi di bidang perkapalan.

Sebelum menangani divisi consumer dengan mengurusi pemasaran sport watch, ia terlebih dulu ditugaskan untuk menangani produk perkapalan Garmin di wilayah Asia pada 2016. Di sini, ia terjun langsung ke lapangan untuk memahami kebutuhan para nelayan.

"Strategi saya untuk marine adalah harus peka dengan kebutuhan customer. Karena kepekaan ini harus menciptakan solusi untuk membuat hidup mereka menjadi lebih mudah," ujar dia.

Melihat kenyataan nelayan di Asia memiliki ragam budaya, Al merancang GPS dengan bahasa berbeda. Di India, misalnya, disediakan 25 bahasa agar para nelayan di sana paham. Garmin juga membuat produk gabungan antara GPS dan juga Fish Finder dalam satu perangkat dengan harga 2,5 juta rupiah yang mudah dioperasikan. "Inilah hasil inovasi dengan mendengarkan kebutuhan dan keluhan konsumen," ujarnya.

Untuk memudahkan nelayan mendapatkan layanan purnajual Garmin, ia membuka 14 layanan servis di seluruh Indonesia. "Sekarang, saya sedang membesarkan jaringan karena mau aktif di comsumer," ujar dia.

Pada pasar consumer, Al aktif membesarkan bisnis sport watch. Saat ini momen tepat untuk menawarkan produk kebugaran dan kesehatan karena produk domestik bruto Indonesia mulai mendekati 4.000 dollar AS dan tahun 2020 diperkirakan menyentuh 5.000 dollar AS. "Pada PDB 4.000 biasanya kelas menengah mulai fokus pada kesehatan," ujar dia.

Jalan Sendiri

Saat ini, masyarakat menganggap olahraga menjadi sesuatu yang keren, dengan bukti ramainya perserta pada event maraton. "Penjualan kami di Indonesia meningkat, tapi belum bisa dilihat pangsa pasarnya karena belum ada riset. Tap,i hasil riset di Thailand menunjukkan 70 persen perserta maraton menggunakan Garmin sport watch," ungkapnya.

Ia mengaku, saat ini tidak dibebani angka penjualan, namun diberi tugas untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pengunaan sport watch. "Nanti angkanya jalan sendiri. Kami bukan perusahaan yang berpikir growth berapa persen. Saya diberi beban untuk membuat fondasi dulu," ungkapnya.

Di Indonesia, Garmin memiliki seri Garmin Vivo Fit, Vivo Smart, Vivo Sport, dan Vivo Active, untuk menyasar segmen pasar berbeda. Untuk edukasi pasar, Al menggandeng pelatih kebugaran untuk membangun kesadaran akan informasi langkah kaki, detak jantung, tingkat stres, pembakaran kalori, dan sebagainya.

Dengan memilii beragam produk, Garmin ingin menyasar segala segmen, mulai dari produk termurah hingga paling mahal. "Saya kira tiga tahun lagi bukan hanya untuk kalangan sport saja, namun juga untuk aktivitas dasar, seperti deteksi langkah, tingkat pembakaran kalori, dan tingkat stres," tutur dia.

Al terus mencari tahu kebutuhan pasar Indonesia akan produk sport watch Garmin. Salah satu inovasi yang dibutuhkan dan kini sudah terdapat pada perangkat Garmin terbaru adalah jadwal salat dan juga arah kiblat. Inovasi kedua hasil masukan dari Indonesia adalah ukuran jam, yang tadinya hanya L kini terdapat ukuran M dan S.

Kecintaanya pada air, khusunys laut, dan dunia perkapalan membuatnya memiliki dua paten. Paten pertama yaitu voice message pada radio komunikasi walkie talkie dan paten kedua otomasi pengoperasian kapal nelayan.

haryo bruno/AR-2

Biodata

Engelhard (Al) Sundoro

Umur: 43 tahun

Pendidikan:
- Lulusan S1 Ilmu Elektro dan Komputer Florida University (2005).
- Lulusan Business Management dari Stanford University of Atlantic.

Jabatan : Managing Director Garmin South Asia

Komentar

Komentar
()

Top