Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pedagang Musiman l DKI Akan Berkurban 303 Ekor Sapi

Berjualan Hewan Kurban di Trotoar Akan Dirazia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemprov DKI bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan menyalurkan daging hewan kurban kepada masyarakat.

JAKARTA - Pedagang hewan kurbani menjual dagangannya di trotoar menyerobot hak pejalan kaki. Menurut aturan hal itu tidak dibenarkan, ini termasuk melanggar aturan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengintruksikan kepada jajarannya agar melakukan penertiban terhadap pedagang hewan kurban yang menggunakan bahu jalan atau trotoar.

"Bagi para wali kota, camat, dan lurah melakukan penertiban penjualan dilakukan di lahan-lahan di trotoar dan pinggir jalan," kata Anies di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (19/8)

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut tidak melarang warganya berdagang hewan kurban. Hanya saja, lokasi yang digunakan tidak menyalahi aturan atau mengganggu lingkungan sekitar.

"Karena itu kita mengimbau semuanya mengikuti aturan ini dan nanti wali kota, camat dan lurah akan melakukan penertiban," tegas Anies.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta mengatakan, para penjual hewan kurban tidak seharusnya berjualan di trotoar. "Seharusnya janganlah, kan sudah ada larangan-larangan tertentu yang dilakukan oleh pemerintah daerah supaya ditaati," kata Iman.

Menurutnya, larangan tersebut bukan untuk mengkotak-kotakkan. Tetapi justru untuk menertibkan. Apalagi saat ini sedang berlangsung Asian Games 2018 di Jakarta.

"Kan lagi ada Asian Games dan tamu-tamu negara lainnya. Kan nanti malunya secara keseluruhan Indonesia," imbuh Iman.

Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus menilai, perlu lebih bijak ketika hendak memanfaatkan trotoar untuk berjualan hewan kurban. "Ketika masyarakat meminta pejalan kaki untuk memaklumi kegiatan sekali dalam setahun ini, tapi kan aturan yang menyatakan tidak boleh memaklumi itu," ujar Alfred melalui sambungan telepon.

Di beberapa titik masih terlihat pedagang yang berjualan hewan kurban di trotoar. Diantaranya di sekitar Johar Baru dan Paseban, Jakarta Pusat.

Berkurban

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta akan menyembelih 303 sapi kurban pada Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriah kemudian dagingnya dibagikan ke masyarakat miskin. Sapi tersebut didatangkan dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. "Hari ini diterima setelah datang dari Sumbawa," kata Anies

Warga miskin akan mendapat daging mentah dari hasil penyembelihan hewan kurban tersebut, tapi sebagian ada yang akan dibagi dalam bentuk siap saji yang sudah diolah di dapur umum. Pemprov DKI bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendirikan dapur umum di 121 RW se Jakarta.

Anies mengatakan mulanya pihaknya memesan 400 lebih sapi, tapi 100 di antaranya sudah dibawa langsung ke Lombok untuk disumbangkan ke korban gempa atas nama warga Ibu Kota.

Presiden ACT Ahyudin mengatakan, pemberian hewan korban ini kelanjutan dari program kerja sama dengan Pemprov DKI. "Di Sumbawa kami punya mitra tetap, jadi harga alhamdulillah mungkin kalau di Jakarta minta sekitar Rp20 juta, kami mendapatkan cuma Rp13 juta plus ongkos sampai Jakarta," ujar Ahyudin

Pedagang hewan kurban, dilarang berjualan di atas trotoar di kawasan Jalan KH Mas Mansyur dan KS Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Hal tersebut disampaikan Camat Tanah Abang, Dedi Arif Darsono.

"Mereka tidak boleh berdagang di atas trotoar. Sepanjang Jalan KH Mas Mansyur dan KS Tubun harus steril dan bersih dari pedagang hewan kurban," tegasnya.

Dedi mengatakan pihaknya telah mensosialisasikan kepada para pedagang hewan kurban, tentang larangan berjualan di atas trotoar. Sosialisasi dilaksanakan bersama jajaran Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP), Satpol PP dan unsur kelurahan. "Kami tegaskan larangan dagang di atas trotoar, kalau tetap nekad akan diangkut," katanya.

emh/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top